Jurnalline.com, Tangerang – Pasca diberitakan terkait adanya dugaan malpraktek yang dilakukan petugas Puskesmas Sepatan terhadap pasien berinisial AMH(11).
Kepala Puskesmas Sepatan dr David pada Selasa 21 Februari 2023 kemarin dikabarkan telah mengunjungi keluarga pasien untuk meminta maaf .
Winda(nama samaran)orang tua Pasien mengatakan behwa memang benar Kepala Puskesmas telah mengunjungi kediamannya di Sepatan.
” Ya benar , Alhamdulillah kepala Puskesmas siang tadi datang meminta maaf ” ujar Winda melaui telepon,Rabu(22/2/23).
Namun saat ditanya lebih dalam perihal Apakah pihak Puskesmas mengakui ada kelalaian ataupun kesalahan penangan terhadap anaknya, Winda hanya menjawab singkat.
“Ya dia hanya bilang sudah sesuai SOP kemungkinan kondisi anak saya yang lemah,Kepala Puskesmas itu berjanji akan memfasilitasi pengobatan anak saya sampai sembuh” lanjutnya.
Tepisah Kepala Puskesmas Sepatan dr David saat dikonfirmasi dalam kutipan pesan tertulisnya terkait kunjungannya kerumah pasien mengatakan bahwa kunjungan Dirinya ke keluarga pasien adalah bentuk tanggung jawab kepada masyarakat wilayah sepatan yang masalah kesehatan nya harus ditangani sampai tuntas.
Sedangkan terkait dugaan kesalahan terhadap teknis tatalaksana penanganan medis, tentu Ia harus lebih mendalami lagi dan melakukan evaluasi kembali karena penyebab infeksi tentu tidak hanya dari faktor tatalaksana medis tetapi dapat juga dari faktor² eksternal dapat berpengaruh terhadap terjadinya infeksi, sebagai contoh seperti faktor daya tahann tubuh pasien, faktor asupan gizi, faktor kebersihan luka dan penyakit² lain yg dapat menghambat penyembuhan luka.
Dari kutipan pesan tertulis Kepala Puskesmas diatas dapat dipastikan bahwa pihak Puskesmas belum malakukan upaya pencarian Fakta terkait adanya dugaan Malpraktik saat penangananan bocah AMH yang dilakukan petugasnya.
Sementara Ketua Jurnalis Tangerang dan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kota Tangerang Ayu Kartini mendesak Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang mengusut adanya dugaan malpraktik ini.
” Sebagai kontrol sosial saya berharap Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang hingga ke Bupati Tangerang untuk mengusut dugaan Malpraktik ini.
Meskipun pihak Puskesamas berdalih telah melakukan tindakan sesuai SOP ,tetapi dalam kenyataannya telah mengakibatkan kerugian pada pasien dan mengancam kesehatan dan keselamatan pasien ” tegasnya.
Diketahui sebelum nya dikabarkan bocah warga Sepatan AMH(11) pada 30 Januari Lalu terjatuh dilingkungan sekolah hingga mengakibatkan luka di pipi .
Kemudian lukanya ditangani oleh petugas Puskesmas Sepatan.
AMH lalu mendapatkan satu jahitan karena lukanya dikategorikan luka kecil.
Namun dua hari kemudian luka bocah itu membengkak. Saat kontrol pihak Puskesmas hanya mengatakan bengkak tersebut merupakan efek jahitan.Lalu AMH hanya diberi obat.
Selang dua hari kemudian bengkak di luka AMH bukanya sembuh malah makin parah hingga menyebabkan ia sulit membuka mata.Lalu Puskesmas menyarankan untuk di bawa ke Rumah sakit karena kondisi AMH mulai menghawatirkan. Saat di RS dokter bedah langsung melakukan upaya penindakan dikarenakan infeksinya sudah menjalar.
Fram/Rls JTR
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media