Jurnalline.com, MANADO —
Berlangsung di pelataran Markas Korem 131/Santiago,
Komandan Korem (Danrem) 131/Santiago Brigjen TNI Wakhyono didampingi para Kasi Kasrem 131/Santiago dan keluarga besar Korem 131/Santoago serta masyarakat melaksanakan shalat Idul Adha, Kamis (29/6/2023).
Mengangkat tema : “Jadikan Idul Adha 1444 H/2023 M Sebagai Sarana Peningkatan Ketakwaan dan Kepedulian”.
Dalam ceramahnya Wakil Rektor IAIN Manado Sahari Salahuddin sebagai Khotib mengungkapkan bahwa hikmah dibalik pengorbanan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim dan istrinya Hajar, Nabi Ismail dan juga Nabi Muhammad saw, bahwa salah satu pelajaran yang dapat kita ambil yaitu belajar berkorban untuk Allah swt.
“Kepasrahan dan pengorbanan Ismail bersama ayahnya Ibrahim merek berlomba lomba untuk mendapatkan cinta Allah walaupun yang dikorbankan adalah diri Ismail, Saat ini kita tidak dituntut mengorbankan anak kita seperti Nabi Ibrahim, kita hanya diminta mengorbankan sebagian yang kita miliki dalam bentuk hewan qurban tetapi pahala sungguh sangat luar biasa.” Ujarnya
Lebih lanjut dikatakannya, dalam konteks kita saat ini penyembelihan hewan qurban dan pengorbanan kita harus maknai lebih luas dan mendalam sesuai dengan konteks perjuangan dan kondisi kita masing masing.
“Kita memang tidak mungkin sanggup berkorban seperti yang dilakukan Nabi Ibrahim, tapi paling kurang kita berusaha mengorbankan sifat sifat kebinatangan yang menguasai jiwa kita, kita matikan sifat iri dan dengki pada teman dan tetangga, kita ganti dengan rasa syukur dengan yang sudah kita punya.” Ungkapnya
Lewat Ibadah qurban ini mengajarkan kita untuk menekan egoisme pribadi yang sering kali menghalangi kita dalam menjalankan kebaikan, terlebih dalam konteks Pilpres 2024.
“Jangan biarkan perbedaan politik memecah belah kita sebagai umat, apalagi menjadi sumber konflik dan permusuhan diantara kita. Mari kita jaga persatuan dan kesatuan bangsa di tengah perbedaan politik yang ada dan kita tinggalkan egoisme dan menggantikannya dengan kasih sayang, empati dan kepedulian terhadap sesama tanpa memperdulikan perbedaan suku, agama, atau latar belakang sosial,” tambahnya
Sementara Danrem 131/Santiago Brigjen TNI Wakhyono mengatakan, pelaksanaan sholat Idul Adha yang dilaksanakan setahun sekali merupakan kegiatan keagamaan yang rutin dilakukan dan diikuti oleh seluruh masyarakat yang beragama muslim, untuk hadir bersama sama bersujud kepada Allah swt.
“Kegiatan sholat Idul Adha yang dilaksanakan bersama prajurit dan masyarakat ini sebagai bentuk kemanunggalan TNI-Rakyat, banyak makna yang dapat diambil pada hari raya Idul Adha 1444/Hijiriyah 2023/Masehi ini berkaitan dengan kepedulian kita dengan masyarakat dan lingkungannya, yakni mengorbankan sesuatu yang bermanfaat untuk masyarakat khususnya masyarakat yang tidak mampu.” Tukas Danrem
Hari raya Idul Adha, menjadi sebuah peristiwa untuk dimaknai sebagai konteks untuk taat kepada orang tua dalam hal tidak bertentangan dengan norma norma yang ada, seperti menyayangi dan menghormati orang tua kita termasuk orang orang yang lebih tua dari kita.
“Dalam menjalankan perintah agama dan bentuk kepedulian, solidaritas dan persaudaraan antar sesama, Korem 131/Santiago juga melaksanakan kegiatan pemotongan hewan qurban sebanyak 4 ekor Sapi dan 4 ekor Kambing. Pembagian daging qurban akan dibagikan kepada masyarakat khususnya masyarakat yang sudah terdata pada data kita, karena mereka yang berhak untuk menerimanya.”
Selaku Komandan Korem 131/Santiago saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Provinsi Sulawesi Utara atas perhatian dan kepedulian kepada kami melalui pemberian berupa 1 ekor hewan sapi yang siap potong untuk masyarakat khususnya yang disekitar korem 131/Santiago.
“Semoga apa yang menjadi kebaikan dari pimpinan Sulawesi Utara akan menjadi berkah untuk kita semuanya,” ujar Brigjen TNI Wakhyono.
(IskandarEffendy)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media