Jurnalline.com, Kakas Minahasa —
Masyarakat di kabupaten Minahasa tidak perlu khawatir akan hal merebaknya virus yang menyerang babi, hal ini belum ditemukan adanya virus yang membahayakan ternak babi di Minahasa.
Hal ini dikatakan Kadis Pertanian Dr Margaretha Ratulangi M.Si melalui Kabid
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Pauldy Agouw S.P. didampingi dr. hewan Louise Kumaunang M.Pd kepada awak media ini Senin (5/06/2023) diruang kerjanya.
“Dari hasil sampel yang kami ambil dibeberapa tempat seperti di Sonder, Langowan dan di Kakas Untuk wilayah kabupaten Minahasa ternak Babi masih aman dari virus ASF.”
Menurut Kabid Agouw Istansinya terus berupaya mengantisapasi hal itu, tentu dengan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh Peternak maupun pengumpal ternak babi.
“Dengan mengedukasi dan diberikan pemahaman kepada para peternak, seperti dengan terus menjaga imun hewan agar ternak tersebut dalam keadaan ASU atau aman, sehat, utuh dan halal (layak di konsumsi) ini sangatlah penting .” Ujar Kabid Agouw
Adapun sejak bulan Maret hingga akhir Mei kemarin pihak Dinas Pertanian rutin turun lapangan kemudian turun ke pasar-pasar ambil sampel daging babi yang dijual.
Terkait harga yang saat ini dirasa penjual daging merugi, disinyalir akibat dari maraknya virus AsF diwilayah Sulteng dan sekitarnya yang banyak ternak Babi yang mati akibat AsF.
Dirinya menyarankan kepada para peternak dan pengumpul B2 agar dapat melakukan penyemprotan disinfektan disekitar Kandang Babi.
“Di mulai dari jalan masuk kandang hingga ke kandang ini perlu upaya mengantisipasi jenis virus yang menyerang ternak Babi.” Jelas drh. Louise
Adanya alur masuk babi dari wilayah selatan ke utara, harus di waspadai, selama ini diduga masuknya virus babi ke wilayah Utara berasal dari wilayah Selatan yang dibawa oleh para pengumpul babi.
Terkait hal ini salah satu penjual babi di Kakas om Herman kepada media ini menyampaikan saat ini Harga daging babi menurun dari harga normal 60ribu per kg sementara saat ini harga jual dikisaran 40 perkg meski demikian peminat masih tetap ada setiap hari.
“Pekan depan kami prediksi harganya sudah normal kembali, karenanya
Kami memberi apresiasi sebab Dinas Pertanian dan peternakan langsung turun lapangan mensosialisasikan hal ini terkait virus yang menyerang ternak Babi.” Tandasnya
(IskandarEffendy)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media