Jurnalline.com, Jakarta – Komando Lintas Laut Militer menggelar Sosialisasi Pembekalan Batas Maritim Indonesia dengan Negara Tetangga kepada seluruh Pejabat Utama dan Kasatker jajaran Kolinlamil serta Perwira KRI yang sandar di Pangkalan. Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Asisten Operasi Pangkolinlamil Kolonel Laut (P) Ronald Makana David Rarun, M.Tr.Opsla yang berlangsung di Gedung Natuna, Mako Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara (22/1). Sebagai Pemateri dalam kegiatan Sosialisasi Pembekalan Batas Maritim tersebut, oleh Letkol Laut (P) Tri Ariyah Hari Saputra, S.T. psc, M.Sc jabatan Paban Perbatasan Spamkersamtas Pushidrosal menyampaikan materi tentang Wawasan Maritim Indonesia, selain secara tatap muka kegiatan tersebut juga di lakukan secara Video Conference dengan Satuan Lintas Laut Militer 2 Surabaya dan Satuan Lintas Laut Militer 3 Makassar.
Dalam sambutannya Asops Pangkolinlamil dalam hal ini mewakili Panglima Komando Lintas Laut Militer Laksda TNI Hudiarto Krisno Utomo, PSC(J) M.A., M.M.S., CHRMP menyampaikan tujuan kegiatan sosialisasi tersebut antara lain adalah untuk memberikan pemahaman dan gambaran permasalahan Perbatasan Maritim dengan Negara Tetangga terutama Kolinlamil sebagai salah satu kotama Ops TNI Angkatan Laut memiliki tugas sebagai penyelenggara angkutan laut TNI dalam rangka Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) sehingga diharapakan dapat membangun Jiwa Bela Negara dan Rasa Nasionalisme melalui pemahaman berbagai permasalahan Batas Maritim Negara. Serta, diharapkan komandan unsur dan perwira KRI bisa lebih memahami dan dapat mengimplementasikan dalam melaksanakan tugas di lapangan.
“Oleh karena itu pembekalan batas maritim Indonesia kepada seluruh unsur pelaksana dalam hal ini KRI sangat penting untuk mendukung tugas operasi, sejalan dengan Operasi Trisula Jaya-24 dan Jala Dharma-24, serta mendukung pergeseran pasukan dan pergeseran material satuan tugas di seluruh wilayah Indonesia yang meliputi Pengamanan Perbatasan RI-PNG, RI-RDTL, RI-Malaysia dan PAM Puter Barat serta Timur.” Ungkap Asops Pangkolinlamil.
Selanjutnya acara dilanjutkan presentasi oleh Pushidrosal yang membahas tentang wilayah perbatasan Maritim Republik Indonesia dengan 10 negara tetangga. Batas wilayah maritim dengan negara-negara tetangga masih belum tuntas sehingga berdampak pada pelanggaran wilayah khususnya oleh para nelayan baik dari Indonesia maupun negara tetangga, sehingga sosialisasi batas maritim dengan negara-negara tetangga ini sangat penting sebagai pencerahan melalui pemberian informasi terkini dari institusi yang menangani langsung tentang batas-batas maritim. Dengan adanya sosialisasi batas maritim dengan negara-negara tetangga dari tim Pushidrosal diharapkan dapat menyamakan persepsi serta tindakan yang diambil oleh unsur pelaksana di lapangan yang beroperasi atau patroli di perairan perbatasan NKRI.
Fram
(Dispen Kolinlamil).
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media