Jurnalline.com, Jakarta – Masyarakat Distrik Mbua bersama Prajurit Lintas Udara 432 Kostrad berupaya keras untuk mencapai masyarakat ekonomi maju. Salah satu langkah nyata adalah pemanfaatan hari pasar, sebuah musim khusus untuk berdagang yang biasanya diadakan dua kali seminggu, yakni pada hari Selasa dan Kamis. Jumat (21/06/2024).
Pada hari pasar, Mama-mama Papua terlihat berjualan beragam sayuran, makanan khas Papua, babi, kayu bakar, pinang, dan buah-buahan. Pasar ini menjadi tempat vital bagi warga untuk menjual hasil bumi mereka seperti sayur-sayuran, buah-buahan dan sembako.
Mengutip ahli ekonomi Walt Whitman Rostow dalam bukunya “The Stages of Economic Growth”, masyarakat tradisional berada pada tahap di mana kegiatan produksi masih sederhana dan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sendiri. Hal ini menggambarkan motif ekonomi masyarakat di Distrik Mbua pada umumnya.
Pendeta Amis, tokoh agama dan masyarakat, bersama Prajurit Lintas Udara 432/WSJ, berupaya meningkatkan laju ekonomi distrik ini. Beliau mengupayakan bantuan dari kendaraan angkutan darat Wamena-Mbua, agar masyarakat Mbua bisa menjual hasil bumi mereka di Wamena dengan harga yang lebih baik.
“Kami akan berusaha yang terbaik untuk masyarakat Mbua. Saya yakin suatu hari masyarakat yang umumnya memiliki mindset ekonomi tradisional akan berubah menjadi ekonomi modern, dan kita harus memulai sejak sekarang,” tegas Pdt Amis.
Danpos Mbua Lettu Inf Fahrizal menyatakan, “Kami di sini dengan tegas hanya membantu masyarakat dan memastikan keamanan di Distrik Mbua, baik di bidang ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Apapun yang diinginkan masyarakat untuk maju, dengan tegas kami akan bantu agar seluruh upaya elemen masyarakat tetap aman tanpa ada gangguan dari pihak manapun.”
Drie
(Penkostrad).
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media