Jurnalline.com, Jakarta – Kepala Staf Kolinlamil Laksma TNI Mochammad Riza S.E., M.Tr.Opsla., CRMP., berkesempatan memberikan pengarahan kepada prajurit dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Kolinlamil dalam sebuah Jam Komandan selepas melaksanakan latihan Beladiri Militer Taktis di Lapangan Moeljono Silam Mako Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada hari Selasa (18/2).
Pengarahan yang berjalan serius sekaligus santai ini pun turut dihadiri seluruh Pejabat Utama Kolinlamil dan Kasatker Kolinlamil.
Mengawali pengarahannya, Kepala Staf Kolinlamil menyampaikan beberapa poin yang menjadi penekanan dan perhatian oleh seluruh personel, diantaranya beliau menekankan agar prajurit yang mempunyai jabatan strategis untuk tidak sekali-kali mempermainkan wewenang yang dimiliki untuk melakukan pelanggaran, seperti halnya dengan melaksanakan pemindahan jabatan personel di lingkungan TNI AL yang tidak sesuai dengan prosedural/aturan yang resmi.
Selain itu beliau juga menghimbau agar seluruh prajurit untuk mengantisipasi perkembangan teknologi yang semakin canggih salah satunya kehadiran aplikasi AI (Artificial Intelligence) yang saat ini banyak disalahgunakan oleh beberapa oknum untuk melakukan penipuan. Oleh karena itu para prajurit diminta untuk selalu waspada dan berhati-hati dengan beragam modus kejahatan yang menggunakan teknologi AI.
Salah satunya penipuan melalui video call WA dimana pelakunya memalsukan suara dan wajah seseorang. Penipuan ini dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi deepfake yang menggunakan AI untuk membuat video atau audio palsu yang terlihat asli.
Teknologi ini dapat memanipulasi gambar atau video sehingga terlihat seperti seseorang melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak pernah dilakukan.
“saya himbau kepada prajurit dan PNS untuk tidak sekali-kali memberikan informasi penting terkait diri, seperti nama ibu kandung dan tempat tanggal lahir karena dua data tersebut yang paling sering digunakan oleh penipu untuk mengakses akun anda.
Bukan hanya itu harap berhati-hati dengan beberapa modus penipuan menggunakan QRIS seperti halnya, Scamming dimana memberikan penawaran barang-barang murah diluar harga pasaran dengan cara melakukan transfer dana terlebih dahulu.
Phising menggunakan teknik penyamaran biasanya dilakukan membuat situs web palsu yang sangat menyerupai situs website resmi dari penyedia jasa pembayaran non-tunai yang ingin digunakan oleh korban, jika mereka tidak berhati-hati mereka akan memasukkan data pribadi dan melakukan transfer dana melalui QRIS yang dibuat oleh penipu” ucap Kepala Staf Kolinlamil.
Mengakhiri arahannya, Kepala Staf Kolinlamil kembali mengingatkan mengenai implementasi instruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi belanja dalam pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025, agar seluruh jajaran TNI Angkatan Laut terkhususnya Kolinlamil untuk mematuhi perintah ini. Kebijakan penghematan anggaran ini bertujuan untuk mengurangi pengeluaran yang tidak mendesak dan memastikan alokasi dana yang lebih efektif di setiap kementerian dan lembaga.
Dre
(Dispen Kolinlamil)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media