Gubernur Yulius Sambangi Nelayan,”Seperti ikan cakalang yang selalu kembali ke pantai, ‘harapan pun mulai menggeliat di Tanawangko’

Spread the love

Jurnalline.com, MINAHASA —
Seorang bapak nelayan bertopi jerami berbisik lirih, “Sudah lama kami tak merasakan kehangatan seperti ini.”
YSK tak hanya membeli.
Ia menyentuh insang ikan, memastikan kesegarannya, dan bertanya detail tentang kondisi hasil tangkapan.

“Baru ini, Yah?” tanyanya.
“Iya, Pak, masih merah-merah,” jawab nelayan sambil menunjukkan insang yang masih berwarna cerah, simbol ikan yang baru saja direngkuh dari laut.
Dialog sederhana itu, bagi warga, adalah bukti bahwa pemimpin mereka peduli hingga ke hal paling kecil.

Di balik angka dua juta rupiah, ada kisah yang lebih dalam.
Nelayan Desa Mokupa dan Tanawangko selama ini bergulat dengan ketidakpastian harga dan pasar.

Hasil tangkapan seringkali tak sebanding dengan peluh yang mereka kucurkan.
Kehadiran YSK bukan hanya tentang pembelian spontan, tapi tentang pengakuan bahwa setiap tetes keringat mereka berharga.

“Belum pernah ada Gubernur yang mau datang untuk bertemu nelayan. Tapi hari ini, Gubernur datang sendiri, lihat kami, dan bantu langsung. Ini seperti mimpi,” ungkap seorang nelayan yang telah 20 tahun melaut.

Gubernur YSK, dalam kesempatan itu, berpesan.
“Ini bukan yang terakhir. Kita akan terus dukung nelayan, karena merekalah pahlawan pangan kita,” ujar Gubernur dan kalimat itu mengalir seperti angin laut yang menyejukkan.

Ketika YSK pergi, para nelayan masih berdiri di bibir pantai.
_Dua juta rupiah mungkin tak seberapa bagi sebagian orang, ‘tapi bagi warga Tanawangko, itu adalah bukti bahwa pemimpin bisa hadir di saat mereka paling membutuhkan.’

_Seperti ikan cakalang yang selalu kembali ke pantai, ‘harapan pun mulai menggeliat di Tanawangko’.
_Dan hari itu, ‘nelayan-nelayan pulang bukan hanya dengan rupiah, tapi dengan keyakinan jerih payah mereka tak akan lagi tenggelam dalam diam.’

Dengan turunnya Gubernur Sulut ke lapangan termasuk ke daerah nelayan, maka beliau bisa mengetahui kebutuhan masyarakat termasuk para nelayan.

Para Nelayan Di Likupang, Bolmong, di Nusa Utara dan di pesisir pantai Kab Minahasa Induk, pasti juga hampir sama kebutuhannya.
Ikan hasil tangkapan nelayan belum bisa ditampung dengan baik dan mendapatkan harga yg pantas utk kesejahteraan mereka.

Ketahanan pangan dari laut di Sulawesi Utara sangat memungkinkan, sehingga pembangunan SDM anak2 generasi Z dan generasi Alpha bisa terjamin sejak mereka masih dalam kandungan ibu2 mereka yg juga merupakan isteri para nelayan di Sulut.

Oleh karena itu, sangat baik diteladani apa yg sudah dilakukan oleh Bapak Gubernur Yulius Selvanus ini dalam memberikan perhatian kepada kebutuhan para nelayan di Sulawesi Utara ke depan oleh para Bupati / Wabup dan para Camat sampai Kepala Desa dan Lurah. (Ef_Iskandar)

Leave a reply

  • Facebook Comments
  • Disqus Comments
  • Default Comments (0)

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.