Mayjen TNI Suhardi: Ibarat Racun/Vitamin’ Demikian Kenyataan dan Dinamika Hidup Kita

Spread the love

Jurnalline.com, MINAHASA — Dari perbincangan dengan seorang sahabat kami jadi terpikir mengenai topik dan atau konsep ‘racun menjadi vitamin.’ Apa maksudnya? Ini adalah sebuah pemikiran atau cara pandang atau konsep dimana kita menyikapi sebuah hal atau keadaan yang jelek menjadi kemanfaatan dan kebaikan.

Misalnya saja, disekitar kita banyak terdapat lahan-lahan yang terlantar dan atau menjadi rusak karena akibat aktivitas mengeksploitasi alam (misalnya, kegiatan penambangan). Betul, karena aktivitas tadi maka sikon alam serta lingkungan nya menjadi rusak.

Umumnya, kita cenderung mudah untuk mencela, langsung mencerca, bahkan mengutuk kerusakan yang terjadi. Tetapi, pernahkan terpikirkan bahwa semua hal-hal buruk ini pun bisa terjadi karena kehendak Yang Maha Kuasa.

Menurut kami, daripada kita ikutan mencela, marah-marah, menyumpah-nyumpahi sikon yang buruk tadi; mengapa kita tidak memikirkan bahkan melakukan sesuatu. Supaya sikon yang tidak baik nya bisa tetap memberi manfaat. Lahan-lahan yang rusak bisa dilakukan perbaikan dengan melakukan reboisasi; mengubahnya menjadi lokasi wisata, menyulapnya jadi tempat untuk kegiatan yang produktif dan bermanfaat lainnya dan sebagainya.

Pada beberapa kesempatan kami beruntung mendapat untuk kunjungan kerja keluar negeri. Antara lain berkunjung ke Arab Saudi dan Korea. Dari pengamatan dan info yang kami dapatkan, pemerintah Arab Saudi sudah mulai melakukan persiapan setelah cadangan minyak mereka habis. Mereka sudah melakukan program-program pariwisata.

Sektor yang kedepannya akan menjadi sumber devisa bagi negara mereka, terutama setelah minyak mereka habis! Nah, menurut hemat kami, hal ini pun bisa dilakukan kita. Lahan dan areal penambangan yang sudah selesai bisa diolah menjadi kawasan wisata dan atau produktif lain nya.

Pemerintah Korea yang natural resources nya tidak lah sekaya dan se berlimpah seperti Indonesia pun secara kreatif dan penuh inovasi mengelola industri pariwisata mereka dengan sebaik dan semaksimalnya. Akibatnya, aktivitas travel and tourism mereka maju pesat.

Demikian smart nya mereka mengolah, sampai-sampai bisa memanfaatkan psikologis turis-turis asal Indonesia yang antara lain terkenal ber shopping ria jika sedang wisata. Di sebuah kawasan di sekitar kota Seoul, kami mendapati bahwa bahkan mata uang rupiah bisa diterima sebagai pembayaran.

Hal lain, mereka juga secara smart and effective menjadikan ginseng sebagai ‘must buy must have’ sehingga hampir semua wisatawan yang kesana tidak akan tidak membeli komoditi kebanggaan Korea tersebut!

Nah, Indonesia pun bisa mencontoh kreatifitas seperti begitu mengingat ibu pertiwi kita yang sarat dengan aneka komoditi unggulan mulai dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote! Tinggal bagaimana pintar-pintar kita saja untuk berkreasi.

Dalam kehidupan pun tak beda. Terkadang kita mendapatkan beragam setbacks, kekecewaan, kesedihan yang disebabkan oleh aneka hal yang tidak sesuai harapan kita. Menurut kami, marah dan mencak-mencak tak akan merubah sikon.

Mengapa kita tidak melihat sisi positif dari sesuatu yang tak baik. Dengan begitu yang tadinya ‘racun’ bisa menjadi ‘vitamin!’ Dari sesuatu yang tak ‘elok’ menjadi sesuatu yang ‘ciamik!’

Hidup akan lebih enak dan positif, manakala kita bisa dapat legowo menerima keadaan (yang terkadang) tidak sesuai ekspektasi dan memikirkan cara upaya menjadikannya sebagai sesuatu yang enak! Kami paham, hal ini tidak tentu semudah diucapkan, tetapi adalah tetap bisa kita upayakan dan kita lakukan!

Ibarat Racun’ dan ‘Vitamin’ demikianlah kenyataan dan dinamika hidup kita; lebih manfaat dan nyaman jika ‘racun’ yang kita dapat bisa kita olah menjadi ‘vitamin!’

Salam sehat dari kami dari kota Nyiur Melambai, mari kita tetap semangat, produktif dan optimis melakoni hari-hari.

Wassalam,
Mayjen TNI Suhardi ~ Pangdam XIII / Merdeka
Manado, 13 Maret 2025

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.