Jurnalline.com, Yogyakarta – angan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah (Jasmerah), demikian pesan sang Prokamator yang juga Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno. Ajakan yang digelorakan melalui pidatonya terakhir pada Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia 17 Agustus 1966 memang patut dijadikan motivasi bagi kita semua untuk turut serta memajukan bangsa ini.
Hal tersebut disampaikan Dandim 0734/Yogyakarta Kolonel Arh Zaenudin, S.H., M.Hum., disela-sela kegiatan napak tilas Kerajaan Mataram Islam dan ziarah ke makam Raja-raja Mataram di Kota Gede Yogyakarta, Jum’at (6/9/2019).
Diterangkan Dandim, Kerajaan Mataram Islam merupakan salah satu kerajaan yang turut mewarnai berdirinya bangsa Indonesia. Perjalan sejarah Kerajaan Mataram Islam mengandung nilai-nilai yang begitu bermakna dan luar biasa, baik dari aspek sosial budaya, pendidikan maupun aspek lain dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Untuk menggali nilai-nilai sejarah Kerajaan Mataram Islam yang menjadi bagian dari wilayah tanggung jawabnya Kodim 0734/Yogyakarta, anggota Kodim khususnya para Perwira perlu melakukan napak tilas ke Kerajaan Mataram Islam yang salah satunya dengan melaksanakan Ziarah ke Makam Raja-Raja Mataram, ungkapnya
Lebih lanjut dijelaskan, Kodim 0734/Yogyakarta bertanggung jawab terhadap pembinaan wilayah khususnya Kota Yogyakarta yang juga merupakan pusat kerajaan Mataram saat ini. Oleh karenanya, seluruh personel Kodim khususnya Perwira Kodim 0734/Yka harus memahami bagaimana sejarah Mataram, imbuhnya.
Menurutnya, banyak cara yang dapat dilakukan untuk memahami sejarah, diantaranya ziarah ke makam Raja-Raja Mataram. Disini kita juga dapat belajar dengan mendengarkan Juru Kunci Mbah Suratijan yang akan menceritakan secara lengkap Panembahan Senopati yang merupakan Raja Mataram I (1567-1601), yang mempunyai nama asli Danang Sutawijaya yang lebih dikenal dengan Sutawijaya.
“Saya meyakini bahwa pendekatan budaya merupakan salah satu metode yang cukup efektif dalam pembinaan teritorial. Dengan memahami sejarah maka kita bisa memetik nilai-nilai dan hikmah dibalik sejarah tersebut, baik positif maupun negatif,” pungkasnya.
Selain Ziarah ke makam Panembahan Senopati, Dandim beserta rombongan dengan menggunakan pakaian adat Jogja juga mengunjungi Pemandian Sendang Sliran dan dilanjutkan Sholat Ashar berjamaah.
Penulis : Fram/Dp
Editor : Ndre
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media