Jurnalline.com, Magelang –
Gubernur Akademi Angkatan Laut Laksamana Muda TNI Edi Sucipto, S.E., M.M. memberi pembekalan kepada Calon Prajurit dan Bhayangkara Taruna (Caprabhatar) Akademi TNI dan Akpol di gedung Lily Rochli Akademi Militer, Magelang. Kamis (24/10). Dalam pembekalan tersebut, Gubernur AAL didampingi oleh Komandan Resimen AAL Kolonel Laut (P) Isswarto, Kamalab Depiptek AAL Mayor Laut (KH) Wandiru, S.Pd., M.Sc. beserta para pendukung dari AAL, serta dihadiri Dirum Akademi TNI Brigjen TNI Pramudya AP, Danmencandra Kolonel Pas Tri Bowo Setyo Cahyono S.Sos., M.M. dan para pengasuh dari Akademi TNI maupun Akpol.
Pembekalan yang diawali dengan riwayat penugasan Gubernur AAL selama bertugas di TNI Angkatan Laut ini, bertajuk “Penguatan Wawasan Kemaritiman Generasi Muda Dalam Perspektif Keutuhan NKRI”.
Acara dilanjutkan dengan pembekalan yang disampaikan dalam bentuk paparan, meliputi Generasi Milenial, antara tahun 1981 sampai dengan 2000 yang terbagi empat, diantaranya sudah memasuki usia produktif, tidak hanya unggul dalam Iptek tetapi sudah menjadi trendsetter dalam bidang Sospol dan kegiatan bekerja, penelitian, inovatif, optimis, kompetitif, terbuka serta fleksibel. Selanjutnya tentang, “Kembali ke Jati Diri sebagai Bangsa Maritim”, yang digambarkan dengan sejarah penjelajah berkebangsaan Inggris, Sir Walter Raleigh abad ke-17, yaitu “whoever commands the sea, commands the trade; whoever commands the trade of the world commands the riches of the world”. Siapa yang mengendalikan laut mengendalikan perdagangan; siapapun yang mengendalikan perdagangan mengendalikan kekayaan dunia, dan sebagai hasilnya akan mengendalikan dunia.
Materi selanjutnya, tentang pidato Ir. Soekarno di sidang BPUPKI 1 Juni 1945, yaitu “Wilayah Indonesia adalah Satu Kesatuan Wilayah dari Sabang sampai Merauke, yang terletak antara 2 Samudera dan 2 Benua. Kesatuan antara bangsa Indonesia dengan wilayah tanah air, itulah yang membentuk semangat dan wawasan kebangsaan, yaitu sebagai bangsa yang bersatu”. Juga materi tentang SLOC/SLOT, Deklarasi Djuanda tanggal 13 Desember 1957 oleh Perdana Menteri Indonesia Djuanda Kartawijaya beserta Undang-Undang yang mengatur. Selain itu, materi arti penting laut sebagai media pemersatu bangsa, media perhubungan, media penyedia sumber daya alam, media hankam dan media membangun pengaruh. Juga tentang Indonesia yang memiliki Keanekaragaman hayati terumbu karang, mangroves dan padang lamun terkaya di dunia dan berkemampuan menyerap emisi Karbon yang besar. Berikutnya, tentang Indonesia sebagai surga perikanan dunia, cadangan minyak bumi Indonesia, peta kepemilikan AS dan negara lain atas wilayah Migas dan Gas Metana Batubara di Indonesia.
Ditegaskan juga dalam materi paparan, “Kekayaan alam Indonesia suatu saat nanti akan membuat iri negara-negara di dunia” dan lengkapi dengan Pidato Bung Karno (1901 – 1970). “Aku minta kepadamu sekalian. Untuk betul-betul menganjurkan hal Pancasila ini kepada segenap rakyat, agar supaya selamatlah negara kita. Selain itu, tugas TNI AL yang berdasar Pasal 9 UU NO 34 /2004, tentang Pertahanan matra laut, Penegakkan hukum dan Keamanan laut, Diplomasi Angkatan Laut, Pembangunan dan Pengembangan kekuatan matra laut serta Pemberdayaan wilayah pertahanan laut (Dawilhanla)”.
Paparan juga membahas, pertahanan matra laut dikaitkan dengan tugas TNI AL dan berdasar peta wilayah kerja armada serta gelar pangkalan TNI AL, dimana terdapat 3 Armada, 14 Lantamal, 52 Lanal dan Pasmar. Selanjutnya, sasaran yang dituju Angkatan Laut Kelas Dunia (World Class Navy yang memiliki 4 keunggulan, yaitu SDM (Excellent Human Resources), Organisasi (Excellent Organization), Teknologi (Excellent In Technology) dan Operasi (Excellent Operational Capability). Ditambahkan, salah satu upaya menjawab tugas TNI AL dengan ungkapan dari Franklin D. Roosevelt, yaitu “Kita tidak selalu bisa membangun masa depan untuk generasi muda, tapi kita dapat membangun generasi muda untuk masa depan”.
Selain itu, dipaparkan tentang visi Akademi Angkatan Laut, “Terwujudnya AAL yang mampu menghasilkan perwira TNI AL yang tanggap, tanggon dan trengginas berkelas dunia”, serta metode pendidikan AAL yang serasi, berkesinambungan dan terpadu, meliputi pengajaran, pelatihan dan pengasuhan. Selain visi AAL, juga dijelaskan tentang akreditasi Akademi Angkatan Laut, untuk Kesatrian / Kampus “A”, sedangkan untuk Prodi. Deppel, Prodi Manajemen Pertahanan Matra Laut “A”, Deptek Prodi Tehnik Mesin Kapal Perang “A”, Deplek Prodi Tehnik Elektronika Kapal Perang “B”, Deplai Prodi Manajemen Logistik dan Keuangan Matra Laut “A” dan Depmar Prodi Manajemen Pertahanan Matra Laut Aspek Darat “A”.
Paparan diakhiri dengan kata penutup, “Jaga Persatuan Kesatuan, Disiplin, Kendalikan diri, ikuti ketentuan yang berlaku, Ingat! Suatu Keniscayaan Negara kita negara kepulauan SDA laut kita sangat banyak, harus kita kelola dengan baik dan benar, Kepemimpinan generasi milenial harus mampu memerankan berbagai tipe kepemimpinan sekaligus, Harus mampu melihat jauh ke depan terhadap berbagai fenomena yg akan terjadi dan Pemimpin era milenial tidak sekedar reaktif terhadap perubahan tetapi lebih bersifat aktif, kreatif serta inovatif”.
Penulis : Fram
Editor : Ndre
Sumber : Kabagpen AAL.
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media