Jurnalline.com, Jakarta – Setiap warga Jakarta menghendaki pelaksanaan pemilukada DKI Jakarta 2017 mendatang, yang untuk ketiga kalinya di laksanakan itu, dapat berlangsung tanpa korupsi, kolusi dan manipulasi. harapan itu diungkapkan Agus Taufiqurohman Koordinator Lembaga Kontrol Korupsi DKI Jakarta kepada pers.
“Pemilukada ini bisa saja menjadi ajang korupsi dan manipulasi, baik itu oleh penyelenggara maupun peserta pemilukada “tutur Agus Taufik, saat di temui di sekretariat LSM Lembaga Kontrol Korupsi DKI Jakarta, di kawasan Grogol, Jakarta Barat, Rabu, 5/10/2016.
Lebih Lanjut, Agus mengatakan bahwa indikasi pemilukada dapat jadi ruang untuk korupsi,ditengarai dapat terjadi pada tahapan pemilukada, misalnya di tahapan sosialisasi Pemilukada, “Dana Sosialisasi ini cukup besar, jika tidak dilaksanakan efektif dan tidak melibatkan masyarakat, maka anggaran sosialisasi itu, rentan di korupsi,” tandas Agus (52). Karena itu, imbuhnya, diharapkan KPU agar transparan, akuntabel dan tentunya melibatkan unsur masyarakat, agar dapat mencegah terjadinya tindak pidana korupsi.
sementara itu, salah seorang warga di kec. Grogol Petamburan, sebut saja, Badrul (49), mengatakan bahwa pemilukada DKI Jakarta kali ini, gregetnya tercium aroma konflik, sehingga sebagian warga merasa takut ikut pemilukada
“Warga Jakarta ingin pemilukada ini berkualitas, tapi belum ada tuh upaya KPU untuk melibatkan warga agar menyukseskan pemilukada, kami hanya di data doank, mas, kagak ada sosialisasi lain,” tuturnya kepada pers, Rabu (5/10/2016).
(IDG)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media