Jurnalline.com, Ogan Ilir (Sumsel) – Oknum Bendahara SD Negeri 4 Tanjung Raja (SR) di tuding Wali Siswa dengan dugaan menyunat Dana Bantuan Siswa Miskin (BSM) oleh wali Siswa.
Sebutlah RP (35), wali siswa ini mengaku oknum SR meminta jatah sebesar Rp 50.000,- Ribu persiswa penerima BSM dengan dalih untuk ganti ongkos tanaportasi, materai bahkan ber alibi ngenjuk orang BANK tempat BSM di cairkan
“Saharusnya Rp 450,000,- yang kami terima, trus dipotong Rp 50,000,- trus yang ersangkutan (SR – RED) memotong Rp 50.000, dengan alasan untuk keperluan sewa mobil pick-up, materai, dan tips orang bank,” ujarnya, Jum’at (21/10/2016)
Tak hanya itu, lanjut RP, oknum SR juga mengaku rugi andai para wali siswa tidak memberi setelah pencairan BSM tersebut .
“Kalau kamu (wali siswa – RED) dak ngasih kami, berarti kepsek yang nomboki ke bank,” ujar warga desa Sridalam tersebut.
RP kembali menlanjutkan, pada termin pertama dan kedua tahun 2016 pencairan BSM, oknum juga memotong dengan besaran Rp 100.000,- per siswa penerima, sementara jumlah siswa penerima BSM sebanyak 109 siswa.
“Termin 1 dan 2 siswa penerima BSM dipotong Rp 100,000,- dan termin ketiga ini dipotong 50 ribu. Apakah memang demikian ?” tanya RP.
Yang membuat curiga, imbuh RP, buku rekening tabungan siswa penerima BSM nya tidak pernah diperlihatkan.
“Buku rekening tabungan pun tak pernah diperlihatkan kepada kami sebagai wali murid. Ketika pencairan di bank siswa hanya dipinjamkan buku rekening setelah cair, uang beserta buku rekeningnya langsung kolektif oleh oknum di sekolah tersebut,” lanjutnya.
Terpisah, Kepala Bidang TK/SD Dinas Pendidikan OI, Fathurozi sedang tidak berada di kantor. Melalui salah satu stafnya, Yudi mengatakan tidak faham betul bagaimana mekanisme juknis dan berapa besaran penerima setiap siswa.
“Aku dak tau, tanyo be dengan TKS Kami. Dio dak masuk hari ini, jadi hari Senin bae tanyokan samo dio,” ujar Yudi singkat dalam bahasa palembang.
(Arza)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media