Jurnalline.com, Jakarta – Aksi Damai Reformasi Sistem Kesehatan dan Sistem Pendidikan Kedokteran PRO RAKYAT yang digelar di Tugu Proklamasi, Senin (24/10) mulai pukul 06.30 wib tadi diikuti lebih dari 5000 orang dari berbagai wilayah di Indonesia.
Aksi ini meminta perubahan kembali UUD’45 yang sudah dipalsukan. Dr. Zulklifi mengatakan, Sejak tahun 2002 UUD’45 diamandemen, lebih tepatnya dibuat tiruannya atau bahasa hukumnya dipalsukan, dan seperti lazimnya barang tiruan, pasti tidak sama persis dengan aslinya.
Hal itu dilakukan agar terlihat tidak dipalsukan, maka dibuat sesama mungkin, misalnya UUD’45 yang aslinya terdiri dari 16 Bab 37 pasal, maka tiruannya juga dibuat 16 Bab 37 pasal, hanya sebenarnya hanya terdiri dari 15 Bab, karena setelah Bab 3 langsung ke Bab 5.
Belum lagi isinya, UUD’45 tiruan yang justru diberlakukan ini sangat liberal dan bersifat kapitalistik, akibatnya UU dibawahnya juga juga punya sifat yang sama, termasuk di dalamnya UU dibidang pendidikan dan kedokteran.
Atas dasar itu didorong oleh keinginan luhur demi terwujudnya cita-cita proklamasi 1945, tidak ada jalan lain selain diberlakukannya kembali UUD’45 dengan cara cepat atau kata lain revolusi.
“Karena niat suci ini, maka saya mencanangkan Gerakan Revolusi Putih, saya mengajak semua anak bangsa termasuk TNI yang selama ini dikelabui dengan UUD’45 tiruan untuk bersatu padu dalam Gerakan Revolusi Putih memperjuangkan kembalinya UUD ’45,” ujar Zulkifli.
(IDG)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media