Jurnalline.com, Jakarta – KRI Banda Aceh-593 yang telah mengangkat sauh, melaksanakan tugas pelayarannya ke Sydney, Australia. Dengan misi yang diemban Operasi Kartika Jala Krida 2016 sebagai ajang latihan puncak taruna Akademi TNI AL.
Pada kesempatan tersebut, KRI Banda Aceh-593 menjadi kapal TNI AL peserta International Naval Review (INR) 2016 di Australia itu. Kapal perang dari kelas landing platform dock buatan Indonesia itu lepas tali tambat dari dermaga Markas Komando Pangkalan Utama TNI AL VII/Kupang, NTT, Senin pertengahan oktober lalu.
Satuan tugas itu terdiri dari 103 kadet yang terdiri dari 92 kadet putra dan 11 kadet putri tingkat III Akademi TNI AL atau angkatan ke-63 akademi itu, 19 pengasuh AAL terdiri dari 14 perwira dan lima anggota, serta 123 ABK dan 19 pendukung.
Untuk pelayaran hingga ke Sydney, Australia itu, KRI Banda Aceh-593 akan menempuh waktu selama 13 hari 15 jam dengan menempuh 3.400 mil laut dengan kecepatan 14 knot perjam, dengan keberangkatan pada waktu 14.00 WIT dari Kupang, NTT.
“Pelayaran ini melanjutkan lintas laut kapal rutin menuju Sydney, Australia, sebelum menuju Auckland, Selandia Baru untuk mengikuti latihan bersama Mahi Tangaroa di Auckland, Selandia Baru,” katanya
KRI Banda Aceh-593 mewakili TNI AL (Indonesia) dalam rangka menghadiri rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun ke-75 Royal New Zealand Navy pada November 2016 yang akan diikuti 18 negara anggota ASEAN Defence Ministry Meeting (ADMM) Plus FTX On Maritime Security Mahi Tangaroa 2016.
Selepas upacara pemberangkatan dengan upacara kemiliteran yang melibatkan seluruh Satgas KJK dan INR 2016 di dermaga Markas Komando Pangkalan Utama TNI Al VII/Kupang, NTT, seluruh personel satuan tugas itu dilepas petinggi TNI AL setempat.
Secara terpisah, Komandan KRI Banda Aceh-593, Letnan Kolonel (P) Budi Santosa, menegaskan, personil Satpaska Armabar yang on board dikapalnya melakukan serangkaian latihan kemampuan pencarian, penyergapan dan pembebasan atau Visit Board Search and Seize (VBSS) kapal Jumat (11/11).
Menurut Komandan, peran utama akan dimainkan anggota Satuan Komando Pasukan Katak Komando Armada Indonesia Kawasan Barat TNI AL yang berperan sebagai awak KRI Banda Aceh-593 sebagai kapal perang bantu yang akan dilindungi dalam latihan Mahi Tangaroa.
“Kita nantinya akan bergabung dengan 15 kapal perang dari delapan negara pada bulan November mendatang yang tergabung dalam Latma Mahi Tangaroa yang sudah terkonfirmasi oleh Angkatan Laut Selandia Baru,” katanya.
(Dian)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media