Jurnalline.com, JAKARTA – Polisi masih terus menyelidiki motif penyekapan dan pembunuhan di rumah mewah milik seorang arsitek bernama Dodi Triyono di Jalan Pulomas Utara, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa, 27 Desember 2016.
Kepala Subdirektorat Jatanras Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Hendy F. Kurniawan mengatakan pihaknya telah meminta keterangan lima korban yang masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Dalam pemeriksaan, salah seorang pembantu rumah tangga Dodi yang selamat mengatakan pelaku sempat menodongkan senjata api ke sopir bernama Yanto saat hendak mengeluarkan mobil. Adapun Yanto ikut tewas bersama Dodi dan empat anggota keluarga lainnya.
”Dari keterangan pembantu yang selamat, pelaku datang saat Yanto membuka pintu pagar karena ingin mengeluarkan mobil,” kata Hendy saat dimintai konfirmasi, Selasa.
Diduga, pelaku berjumlah tiga orang. Dari ketiga pelaku tersebut, ada dua orang yang membawa senjata api dan satu orang membawa senjata tajam jenis golok.
Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono memastikan tidak ada rekaman atau frame yang hilang di kamera closed-circuit television (CCTV) yang berada di rumah milik Dodi Triyono di Jalan Pulomas Utara, Pulo Gadung, Jakarta Timur. “Tidak ada yang hilang (CCTV),” ujarnya di lokasi, Selasa, 27 Desember 2016.
Dari hasil rekaman CCTV itu, Argo mengatakan pihaknya tengah menyelidiki dan merunut kejadian di rumah tersebut. Pasalnya, setelah olah TKP dilakukan, polisi tidak menemukan barang berharga yang hilang dari rumah itu.
”Kami sedang menyelidiki. CCTV sedang kami urut, kami lihat dan dalami untuk tahu motifnya,” kata Argo.
Dodi ditemukan tewas bersama lima orang lainnya di kamar mandi rumahnya. Mereka yang tewas adalah Dodi Triono, 59 tahun; kedua anak Dodi, yaitu Diona Arika (16) dan Dionita Gemma (9); Amel (10), teman bermain anak korban yang tengah menginap di rumah korban; serta dua sopir keluarga, Yanto dan Tasrok.
Adapun lima orang ditemukan di lokasi yang sama dalam keadaan hidup. Mereka adalah Zanette Kalila, 13 tahun, Emi (41), Santi (22), Fitriani (23), dan Windy (23). Mereka diduga disekap sejak Senin sore, 26 Desember 2016.
Para korban ditemukan pertama kali oleh Sheila Putri, teman Diona. Sheila mendatangi rumah korban setelah penasaran karena tak bisa menghubungi Diona sejak Senin sore. Padahal keduanya berjanji untuk pergi bersama.
(IDG)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media