Jurnalline.com, TANGERANG SELATAN – Dalam rangka penguatan ciri khas sebuah Kota baru yang penuh potensi dan berjuta peluang, perlu penguatan untuk mengembalikan dan mengingatkan kepada masyarakat bahwa pendiri bangsa ini menitipkan budaya dengan keberagaman suku dan seni budaya.
Tanpa terkecuali juga sebuah warisan nenek moyang dengan semboyan perlawanan ala tangan kosong dan seni meliukan tangan, kaki, serta goyangannya penuh gaya yang berhasil melawan penjajah merupakan sejarah masa demi masa yang mudah punah tergilas oleh congkaknya teknologi.
Dari sebuah Kota baru Tangerang Selatan yang berjuluk cerdas modern dan religius, sebuah organisasi yang menamakan dirinya Laskar Betawi Tangsel konsisten menunjukan eksistensinya terhadap seni budaya betawi dengan membuat padepokan bersama di kawasan Ciputat, Serua Indah, Kota Tangsel.
Muhammad Nasir merupakan inisiator padepokan bersama se-kecamatan ciputat.
“Sebenarnya maksud kami hanya untuk melakukan pengembangan fungsi sekretariat bukan hanya untuk kegiatan diskusi dan aktifitas surat menyurat saja, tapi lebih untuk mengajak belajar ilmu beladiri dan penanaman seni betawi pada regenerasi,” tandasnya kepada jurnalline.com
Maksud baik Muhammad Nasir alias acink di sambut oleh seluruh pengurus Ormas Laskar Betawi karena acink tak lain juga tercatat sebagai Pembina Laskar Betawi DPD Tangsel.
Lahan berukuran 2,5 meter dengan panjang kira kira mencapai 100 meter di sulap menjadi media kegiatan belajar silat untuk masyarakat Ciputat, tepat di depan kantor sekretariat DPC Laskar Betawi Ciputat.
“Sebagai pembina saya berkewajiban untuk turut mendukung dan kalo ada rejekinya saya akan memperluas tempat ini, tapi sementara liat respon masyarakat. Bila banyak yang mau belajar silat saya dan teman teman akan membuat lagi ke semua wilayah kecamatan se-Tangsel,” tutup Acink.
( Tb. )
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media