Jurnalline.com, Jakarta – Divisi Infanteri (Divif) 1 Kostrad menyelenggarakan acara Gebyar Skrining Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular (PTM) Kecamatan Cilodong Tahun 2020. Senin (7/12/2020).
Perubahan gaya hidup dan prevalensi faktor risiko PTM cenderung meningkat di Indonesia, sehingga berdampak pada peningkatan angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat PTM.
Kegiatan ini menjelaskan tentang faktor resiko PTM antara lain kurang aktivitas fisik, diet yang tidak sehat dan tidak seimbang, merokok, konsumsi alkohol, obesitas, hyperglikemia, hipertensi, dan hiperkolesterol yang kesemuanya ini sebenarnya bisa dicegah.
Oleh karena itu, deteksi dini faktor resiko PTM sangatlah penting. Upaya promotif dan preventif sangat dibutuhkan dalam pengendalian PTM. Program PTM di Asrama Divif 1 Kostrad dibutuhkan peran serta warga dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko PTM utama yang dilaksanakan secara terpadu, rutin dan periodik.
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit warga Divif 1 Kostrad ini diharapkan dapat melaksanakan tugas skrining dan deteksi dini PTM. Untuk mengetahui dan menjaring serta menentukan apakah yang bersangkutan memiliki faktor risiko PTM atau sudah PTM. Buku register PTM diperlukan untuk mencatat hasil dari pemeriksaan tiap individu pada saat Posbindu PTM dilaksanakan.
Tujuan kegiatan ini adalah melakukan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) utama meliputi merokok, pola makan tidak sehat, kurang aktifitas fisik, obesitas, stres, konsumsi minuman beralkohol, hipertensi, hiperglikemi, hiperkolesterol serta menindaklanjuti secara dini faktor risiko yang ditemukan melalui konseling kesehatan dan segera merujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan.
Dalam targetnya, hanya sedikit orang yang melakukan pemeriksaan faktor risiko PTM dengan hasil diantaranya (29,5%) Laki-laki dan (70,5%) Perempuan, (12,4%) Merokok dan semuanya laki-laki, (18,1%) aktifitas fisik kurang, (53,3%) menyatakan kurang konsumsi buah dan sayur, (20%) menyatakan stres, (26,7%) memiliki tekanan darah tinggi, (46,7%) kolesterol tinggi (> 200 mg/dl). Berdasarkan IMT (Indeks Massa Tubuh) : (10,5%) Kurus (IMT < 19,5, (27,6%) Normal (IMT : 19,5 – 22,9), (61,9%) BB Lebih (IMT > 23). Berdasarkan Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu (GDS) : (2,9 %) memiliki gula darah tinggi (> 200 mg/dl), (72,4%) waspada (> 140 – 199 mg/dl) dan (24,8%) normal.
Penulis : Fram
Editor : Ndre
Sumber : Penkostrad
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media