Jurnalline.com, Kabupaten Tangerang – Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang Moch Maesyal Rasyid menyerahkan secara simbolis bantuan permodalan kepada pelaku usaha kecil program dampak ekonomi (PDE) melalui Sibamas kepada masyarakat Kecamatan Sepatan Kabupaten Tangerang gelombang ke.2,penyerahan tersebut dilakukan di Gedung Serba Guna Kecamatan Sepatan pada Sabtu (23/1/21).
“Hari ini kita pantau pembagian bantuan Sibamas bagi masyarakat yang memiliki usaha mikro terkena dampak ekonomi saat pandemi Covid-19, selain masyarakat yang memiliki usaha ada juga buruh yang terkena sampak PHK diwilayah Balaraja,” ucap Moch Maesyal Rasyid usai penyerahan PDE.
lanjut Sekda, Pemerintah Kabupaten Tangerang memberikan bantuan melaui Sibamas kepada usaha mikro dan buruh yang terdampak PKH akibat pandemi COVID-19, agar pemulihan ekonomi masyarakat terus bertahan.
Jumlah penerima bantuan di Kecamatan Sepatan sebanyak 502 orang penerima untuk gelombang 2 , diharapkan dengan bantuan ini dapat membantu ekonomi masyarakat di Kabupaten Tangerang.
“Manfaatkan bantuan PDE ini untuk tingkatkan ekonomi keluarga, dan jangan lupa patuhi protokol kesehatan dalam menjalankan aktifitas ditengah pandemi Covid-19,” ujar Sekda yang biasa akrab di sapa Rudi Maesyal.
Sementara itu, Camat Sepatan Dadang Sudrajat menambahkan ini merupakan langkah Pemda melakukan pemulihan dampak ekonomi akibat pandemi COVID-19 yang terus dirasakan oleh masyarakat.
“Kita berikan bantuan modal usaha, agar korban PHK dan Usaha Mikro yang terkena dampak mereka tetap bertahan tidak lari ke jurang kemiskinan,” tutur Camat Sepatan
Di Kecamatan Sepatan sendiri saat mulai data masuk di gelombang ke.2 penerima manfaat sekitar 502 penerima mengalami peningkatan sekitar
“Sibamas ini langkah tepat selain pemberdayaan wirausaha baru dan pemulihan usaha mikro yang mendongkrak perekonomian diwilayah hingga pelosok,” kata Dadang Sudrajat.
Ny.Supriyadi (30) warga Sarakan dirinya sebelumnya sebagai buruh di perusahaan di Tangerang , akibat pandemi Covid-19 yang melanda Kabupaten Tangerang perusahaan pun mengalami dampak dan akhirnya mengurangi jumlah karyawan.
” Akibat Pandemi saya di PHK, sebelumnya bekerja di pabrik , cukup untuk menghidupi keluarga,sekarang Alhamdulillah saya mencoba untuk wirausaha dengan berjualan pisang goreng , dengan bantuan dari pemda untuk menambah modal usaha Chicken terus berjalan, Sekarang saya bisa usaha sendiri menjual usaha pisang goreng sehari lumanyan 200 ribu hingga 300 ribu,”tutur Ny.Supriyadi.
Penulis : Fram
Editor : Ndre
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media