Jurnalline.com, OGAN ILIR (SUMSEL) – Beberapa korban luka-luka akibat reruntuhan atap gedung IGD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Ogan Ilir, Senin (27/3) dini hari sekitar pukul 12.30 wib, di antaranya Adi Chandra,dirinya sangat kecewa.
Pasalnya, tidak mendapatkan bantuan dari Plt Bupati Ogan H Ilyas Panji Alam, dan tidak dibesuk oleh Plt Bupati. Plt Bupati hanya membesuk gedung IGD yang atapnya runtuh berserakan.
Korban yang hingga saat ini masih kesakitan untuk bergerak, “Sangat kecewa sekali, semestinya kami korban dulu yang dibesuk, baru mantau IGD yang ambruk itu, ini tidak, kami tidak dibesuk,” jelasnya.
Dikatakan Adi, saat rombongan Plt Bupati dan pejabat lainnya meninjau kondisi IGD yang ambruk, dirinya disuruh pulang untuk rawat jalan, “Dapat bantuan dari Kepala Rumah Sakit sebesar Rp.200 ribu, dan uang tersebut hanya cukup untuk biaya ronsen saja,” kesalnya.
Informasi yang dihimpun wartawan, para korban berwacana akan mengadukan kejadian ini ke pihak Kejari Sumsel. “Rencana kami kompak mau gugat secara perdata kalau dari pemerintah OI tidak ada i’tikat baik untuk kesembuhan kami sebagai korban,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit, dr Irma Suryani saat dibincangi awak media mengakui, bahwa pihaknya memberikan bantuan Rp.200 ribu untuk biaya urut para korban.
“Terkait mereka mau mengadukan kami atau menggugat, kami belum tau, nanti akan kami koordinasikan dulu ya,” singkatnya sembari menutup telpon.
Sementara itu, kejadian naas menimpa tujuh perawat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Ogan Ilir yang berada di Kompleks Perkantoran Terpadu (KPT) Tanjung Senai.
Mereka tertimpa atap ruang instalasi gawat darurat (IGD) yang roboh pada Minggu (26/3) malam sekitar pukul 23.30 Wib.
Beruntung saat kejadian tidak ada pasien yang sedang berada di ruang IGD. Namun, tujuh perawat jaga yang berada di lokasi terkena reruntuhan atap dan plafon sehingga mengalami luka-luka di sekujur tubuh.
(sy)