Tidak Bisa Diselamatkan, Prajurit KRI Lakukan Peran Peninggalan

Spread the love

Jurnalline.com, Jakarta – Musibah bisa menimpa siapa saja dan dimana saja. Demikian yang terjadi pada unsur KRI jajaran Satlinlamil 1. Akibat hubungan pendek arus listrik, sebuah KRI terbakar hebat. Prajurit pengawak yang melakukan peran penyelamatan kapal terlihat kewalahan karena api terus membesar. Beberapa prajurit bahkan terlihat mengalami kecelakaan dan pingsan karena terlalu banyak menghirup asap kebakaran. Untuk meminimalisir korban jiwa, dengan berat hati Komandan KRI memutuskan untuk melakukan peran peninggalan.

Hal Ini merupakan skenario latihan peran peninggalan kapal yang dilaksanakan oleh unsur KRI jajaran Satlinlamil 1 di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (14/2).

Disimulasikan 3 KRI Satlinlamil 1 yaitu KRI Mentawai-959, KRI Teluk Manado-537 dan KRI Teluk Hading-538 melaksanakan dukungan operasi angkutan laut militer yaitu mengangkut pasukan berikut materialnya menuju daerah perbatasan sebagai bagian dari Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan.

Ketika lintas laut, pengawas KRI Teluk Manado-537 melihat asap hitam di buritan KRI Mentawai-959. Saat itu juga melaporkan kepada Perwira Jaga anjungan. Melalui komunikasi radio, Perwira Jaga anjungan KRI TMO-537 segera menyampaikan ke Perwira Jaga KRI MTW-959 dan KRI THG-538. KRI MTW-959 segera membunyikan alarm tanda bahaya dan peran kebakaran diumumkan. Tim Penyelamatan Kapal segera aksi menanggulangi kebakaran, api yang merambat begitu cepat menyebabkan kebakaran semakin hebat dan dengan cepat meluas ke seluruh bagian kapal. Dalam jarak aman, KRI TMO-537 dan KRI THG-538 berusaha membantu dengan menyemprotkan air ke arah KRI MTW-959.

Kewalahan melawan Si Jago Merah dan dalam keadaan darurat, Komandan KRI Mentawai-959 memerintahkan untuk melaksanakan peran peninggalan. Peran peninggalan pun diumumkan hingga terdengar ke seluruh ruang-ruang kapal. Sesuai tugasnya, para prajurit segera menyelamatkan barang yang menjadi tanggung jawabnya dan menuju liferaft sesuai posnya masing-masing. Satu per satu liferaft diluncurkan dan prajurit KRI segera melompat ke laut untuk menyelamatkan diri.

KRI TMO-537 dan KRI THG-538 yang berada di sekitar lokasi kebakaran segera menyelamatkan prajurit KRI MTW-959 yang terapung di laut dengan menggunakan liferaft.

Disela-sela kegiatan latihan, Komandan Satlinlamil 1 Kolonel Laut (P) Tarus Rostiyadi menjelaskan tujuan dari latihan peran peninggalan ini untuk memberikan pembekalan kepada prajurit KRI untuk mengetahui prosedur Peran Peninggalan dan meningkatkan kesiapsiagaannya dalam melaksanakan peran peninggalan.

“Sesuai penekanan Panglima Kolinlamil, Laksda TNI Erwin S Aldedharma yang meneruskan arahan dan penekanan dari Bapak Kasal, Laksamana TNI Yudo Margono bahwa dalam setiap kegiatan latihan dan operasi keselamatan personel adalah yang paling utama. Zero accident tidak boleh ditawar. Tidak ada satupun Komandan KRI yang bersedia melakukan peran peninggalan tetapi prosedur itu harus tetap dikuasai oleh prajurit pengawak KRI.” ujar Komandan Satlinlamil 1.

Fram
Editor : Ndre
Sumber : Dispen Kolinlamil

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.