Danau Tondano Sekarang Memprihatinkan Ditutupi Gulma Eceng Gondok
Jurnalline.com, Minahasa –
“Menyendiri di senja hari
Duduk melamun di terpa angin
Angin sejuk sesejuk alamnya
Danau Tondano yang indah
Terbayang kembali masa lalu
Masa indah penuh kenangan.
Adalah lirik lagu yang menjadi bagian indahnya memiliki Danau Tondano dengan segala yang terkandung didalamnya.
Namun saat ini harus menjadi perhatian semua pihak sebab dengan cepatnya Gulma Eceng Gondok kembali menutupi
Sebagian wilayahnya.
Dari pantauan media jurnallinedotcom Kamis, (8/12/2022) danau Tondano yang merupakan danau terluas diapit oleh Pegunungan Lembean, Gunung Kaweng, Bukit Tampusu, dan Gunung Masarang ini adalah sebuah kebanggaan yang mendiami sepanjang bibir Danau Tondano
“Bagi sebagian msyarakat menghidupi keluarganya dengan menangkar ikan di bibir danau yang juga yang gemar memancing dapat menyalurkan hobinya dilokasi tersebut.”
Kelebihan Danau tersebut yang menjadi aset Wisata Kab.Minahasa pengunjung pun dapat menikmati Ikan Khas ‘Payangka’ sejenis ikan endemik yang hidup didanau selain kaya akan ikan tawar seperti mujair adalah yang paling banyak terdapat di danau dengan seluas 4.000 hektar ini kedepan juga dapat dinikmati sampai anak cucu cocit mendatang.
Konon dibalik luasnya Danau Tondano yang terbentuk dari letusan gunung, juga terdapat kisah percintaan dua kekasih yang tidak direstui oleh orang tua mereka. ‘Sepasang kekasih ini kabur kemudian masuk ke dalam hutan di Kawasan Gunung Kaweng karena melanggar larangan menikah, akibatnya Gunung Kaweng Meletus dan menyebabkan terjadinya kubangan besar yang kemudian menjadi Danau Tondano hingga saat sekarang ini.’
Karenanya sebagai orang Minahasa bentuk kepedulian semua pihak, dan Istansi terkait akan masalah Gulma Eceng Gondok dapat teratasi untuk kesejahteraan Masyarakat Minahasa pada umumnya.
(IskandarEffendy)
