Jurnalline.com, Serang (Banten) – Polda Banten laksanakan apel pagi bersama yang dilaksanakan di Lapangan Apel Polda Banten pada Selasa (24/01).
Apel ini dipimpin oleh Wakapolda Banten Brigjen Pol M. Sabilul Alif didampingi Irwasda Polda Banten Kombes Pol Eko Kristianto dan PJU Polda Banten serta diikuti oleh seluruh personel Polda Banten.
Dalam sambutannya Sabilul mengatakan bahwa atas nama pribadi mewakili Bapak Kapolda Banten Irjen Pol Prof. Dr. Rudy Heriyanto Adi Nugroho mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh personel Polda Banten dan jajaran atas pelaksanaan pengamanan Tahun Baru Imlek 2023 sehingga masyarakat yang merayakan benar-benar merasakan kehadiran Polri. “Peran Polri dalam memberikan kepastian hukum, menciptakan rasa aman bagi masyarakat juga merupakan salah satu kewajiban kita, semoga pengabdian yang kita lakukan jadi sebuah ladang ibadah dihadapan Tuhan Yang Maha Esa. Tidak lupa juga saya ucapkan terimakasi kepada para Pejabat Utama Polda Banten yang kemarin melaksanakan Pamatwil, saya sangat mengapresiasi,” ucap Sabilul.
Kemudian Sabilul menyampaikan apresiasinya kepada Polresta Tangerang atas keberhasilnya dalam mengungkap satu pelaku aksi pengeroyokan gengster tersebut. “Kita ketahui beberapa waktu lalu telah terjadi kekerasan yang mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan luka-luka. Kejadian tersebut mungkin akan terjadi kembali dan sangat-sangat meresahkan, saya menginginkan bahwa kejadian meresahkan seperti ini tidak boleh terjadi lagi di wilayah hukum Polda Banten,” ujar Sabilul.
Sabilul menambahkan bahwa dirinya memberikan asistensi kepada para Kapolres untuk segera membuat satu gerakan yang dinamakan Gerakan Masyarakat Anti Geng Motor. “Dalam gerakan tersebut juga melibatkan Forkopimda Provinsi Banten dengan mengoptimalkan pemberdayaan masyarakat yaitu Kepala Dinas Pendidikan, Asosiasi Kepala Sekolah, Asosiasi Kepala Desa, komunitas jalanan, dan organisasi masyarakat untuk menjadikan geng motor ini musuh bersama,” ungkap Sabilul.
Atas kejadian tersebut, Sabilul menghimbau kepada personelnya untuk meningkatkan kegiatan yang bersifat preventif. “Saya himbau kepada personel Polda Banten dan jajaran agar lebih meningkatkan kegiatan preventif dalam upaya pencegahan, agar tindak kriminalitas tersebut tidak terulang kembali di daerah hukum Polda Banten,” tegasnya.
Sementara itu, Sabilul juga menyebutkan bahwa Ditlantas Polda Banten dan jajaran membuat inovasi Blue light Patrol dengan tag line tim Pendekar. Trobosan ini bertujuan untuk meningkatkan langkah pencegahan tindak kriminal serta mengajak masyarakat dalam menjaga Kamtibmas. Kedepan patroli tim pendekar akan dilengkapi dengan hot line sehingga memberikan quick respon lagsung kepada masyarakat. Langkah berikutnya patroli tim pendekar akan menggandeng insan media karena ini penting untuk ikut berpatroli bersama sehingga apabila ada kejadian dapat langsung terdokumentasi. “Rekan-rekan harus tau program Quick wins Kapolri adalah bagaimana manajemen media dan ini ada di 12 program Pendekar Banten. Dalam Pendekar Banten Bapak Kapolda menekankan bagaimana menjadi polisi yang empati, polisi yang ngayomi, dan polisi yang dekat dengan rakyat Banten,” tutur Sabilul.
Selain itu, kericuhan buruh pabrik yang terjadi di Morowali Utara, Sulawesi Tengah ini juga perlu diwaspadai di daerah hukum Polda Banten. “Kita ketahui bersama bahwa terdapat banyak parbrik yang berdiri di wilayah hukum Polda Banten. Mari kita analisa bersama hal-hal apa saja yang dapat mamacu kericuhan tersebut, hal apa saja yang dapat menjadikan konflik-konflik internal antara pekerja dari luar dan pekerja lokal. Sehingga dengan adanya peringatan tersebut kita mampu minimalisir bentrok tersebut dan diharapkan kejadian serupa tidak terjadi di daerah hukum manapun khususnya Polda Banten,” pungkas Sabilul.
Selanjutnya Sabilul menjelaskan bagaimana antisipasi berita hoax di media sosial. “Pesat nya informasi di media sosial perlu kita antisipasi bersama, sebagai anggota Polri berita hoax seperti ini tidak hanya membahayakan masyarakat namun juga kita sebagai anggota Polri. Tidak menutup kemungkinan berita hoax tersebut dapat mengadu domba dengan instansi lain atau pihak tertentu, untuk itu seuruh anggota polda banten agar mengenal media sosial agar mampu menjadi tentara-tentara cyber dan mampu mengcounter narasi yang bersifat menyerang kepada negara ataupun institusi Polri. Seluruh personel Polda Banten akan belajar bagaimana mengenal media sosial dengan baik supaya bisa melakukan dan memanfaat media sosial dengan positif, atau sebaliknya media sosial akan mempengaruhi anda sebagai orang-orang yang negatif. Saya yakin juga seluruh personel bisa melakukan counter-counter narasi tersebut maka isu-isu negatif Polri lebih dapat di redam,” tutup Sabilul.
Jon. (Bidhumas).
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media