Jurnalline.com, Jakarta – Srikandi Laut adalah representasi dari keberanian dan ketangguhan Korps Wanita TNI Angkatan Laut (Kowal), sebagai prajurit matra laut yang bertugas menjaga kedaulatan dan menegakkan hukum di wilayah laut yurisdiksi NKRI. Dengan semangat “Pengabdian dan Kehormatan adalah Jiwaku”, Kowal semakin menunjukkan eksistensinya sebagai prajurit laut yang profesional dan siap melaksanakan penugasan serta pengabdiannya sebagai prajurit Jalasena yang mengawaki KRI.
Hal tersebut tentunya menjadi perhatian khusus bagi Pabandya Binkowal Ban V Watpers Spersal Letkol Laut (K/W) Ida Ayu Nyoman Putranti untuk memberikan pembekalan dan pembinaan kepada Korps Wanita TNI Angkatan Laut jajaran Komando Lintas Laut Militer yang berdinas di KRI. Pembekalan tersebut dilaksanakan di Lounge Room Perwira KRI Banda Aceh-593 yang saat ini tengah sandar di dermaga Mako Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (22/2). Pembekalan ini merupakan salah satu bentuk pembinaan personel, khususnya bagi prajurit Kowal untuk dapat meningkatkan semangat, kinerja, dan profesionalitasnya sebagai prajurit Jalasena dalam mengawaki kapal perang. Dalam penugasan Kowal di KRI, Pabandya Bin Kowal menyampaikan bahwa saat ini Pimpinan TNI AL memberikan kesempatan Kowal berdinas kembali di KRI, oleh karena setiap prajurit Kowal yang mendapatkan kepercayaan dan kehormatan untuk mengawaki KRI harus cepat beradaptasi dan mengikuti aturan dinas dalam tata kehidupan yang ada di KRI.
Letkol Laut Ida Ayu juga menyampaikan perhatiannya terkait maraknya penggunaan media sosial di era teknologi modern seperti saat ini. Penggunaan media sosial tentunya sudah menjadi kebutuhan secara universal, jejak digital dari informasi yang dibuat tentunya tidak akan hilang. Maka dari itu seluruh prajurit Kowal dihimbau untuk bijak dalam menggunakan media sosial, tidak memposting informasi yang bersifat pribadi, tidak mengupload foto atau video serta memberikan statement yang negatif. “Kowal itu wanita, tetapi militer, Kowal itu militer tetapi tetap wanita, sehingga mampu bersikap dan menempatkan diri dimanapun berada. Kemudian jadilah mitra sejajar dengan prajurit pria atau kesetaraan gender. Selanjutnya mampu menjaga nama baik diri sendiri, keluarga dan satuan masing-masing. Bijak bermedsos, tidak bergaya hidup hedonis serta memperhatikan etika dalam bersikap dan berbusana.” ujar Pabandya Bin Kowal.
Sementara itu Panglima Kolinlamil Laksda TNI Yayan Sofiyan melalui Kepala Dinas Hukum Kolinlamil Kolonel Laut (KH/W) Roslin Panjaitan menambahkan bahwa prajurit Kowal dimanapun berada sebelum melakukan sesuatu harus dipikirkan terlebih dahulu sebab dan akibatnya, jangan sampai melakukan pelanggaran yang dampaknya akan merugikan diri sendiri, keluarga dan instansi. Pelanggaran seperti LGBT, penganiayaan dan asusila tentunya adalah pelanggaran yang sanksinya sangat berat dengan hukuman pemecatan secara tidak hormat. Oleh karena itu peran para-Perwira Kowal atau senior harus betul-betul memperhatikan dan memonitor untuk menghindari serta mencegah hal tersebut yang berdampak terhadap kedinasan.
Pembekalan yang dilaksanakan oleh Pabandya Bin Kowal ini selain untuk bersilaturahmi dengan keluarga besar Kowal Kolinlamil yang berdinas di KRI, juga sebagai wujud perhatian Perwira Pembina Kowal agar prajurit Kowal Kolinlamil mampu menjaga nama baik diri sendiri, satuan dan Korps Wanita TNI Angkatan Laut. Hal ini merupakan implementasi dari perintah harian Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali untuk menyatukan visi, samakan langkah dan persepsi seluruh lapisan di dalam organisasi Angkatan Laut guna mencapai program-program prioritas yang telah ditentukan.
Fram
Dispen Kolinlamil
#kasal
#tni_angkatan_laut
#jalesvevajayamahe
#indonesiannavy
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media