Jurnalline.com, Serang (Banten) – Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Banten berkolaborasi dengan Bank Sampah Digital dan Forum Anak Banten melakukan sosialisasi meningkatkan nilai ekonomi sampah. Tujuannya menjadi Salah satu solusi dalam mengatasi masalah sampah.
Sosialisasi dilaksanakan melalui Bincang Asik (Bisik) yang dilakukan secara virtual melalui zoom meeting di Gedung Negara Provinsi Banten. Kamis, (12/10/2023).
Ketua TP PKK Provinsi Banten Tine Al Muktabar menyampaikan, kegiatan ini merupakan pelaksanaan dari program kerja (Pokja) tiga yang bertugas sebagai pengelola program pangan, sandang, perumahan dan tata laksana rumah tangga. Melalui gerakan ini, maka dapat dijadikan upaya untuk meminimalisir sampah sebagai bentuk kepudulian terhadap lingkungan.
“Maka kita PKK Provinsi Banten dengan didukung PKK se-Provinsi Banten akan bergerak bersama untuk mengelola sampah rumah tangga sehingga volume sampah itu bisa berkurang dan bisa berdampak terhadap peningkatan nilai ekonomi,” jelas Tine.
Menurut Tine, kegiatan ini juga dilatarbelakangi dengan data sampah nasional tahun 2022 yang sudah mencapai 65.8 juta ton/tahun. Maka ia berharap, melalui kegiatan ini para keluarga di Provinsi Banten mampu memiliki keterampilan dalam memilah dan memanfaatkan sampah terutama sampah organik yang bisa diurai menjadi pupuk kompos.
“Saya berharap ini semua dimotori oleh kader PKK yang memiliki semangat mengelola sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Dijadikan pupuk kompos nantinya bisa ditanami kembali dan itu menjadi perputaran ekonomi,” ungkapnya.
Secara garis besar, pengelolaan sampah juga termasuk salah satu permasalahan yang sedang dihadapi oleh Pemerintah Provinsi Banten. Dengan kegiatan ini, ia menyebutkan kolaborasi dengan berbagai pihak terus dioptimalkan demi mengurangi volume sampah di Provinsi Banten.
“Jadi itulah yg kita sama-sama usahakan, mudah-mudahan nanti kedepannya akan di bangun bank-bank sampah yang bisa menampung sampah pilah atau sampah kompos serta menanamkan sikap peduli sampah sejak dini yang programnya akan kita bentuk,” ungkapnya.
Sementara itu Ceo Bank Sampah Digital Desty Eka Putri Sari menyampaikan, 60% dari sampah yang terdapat di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) adalah sampah organik. Dimana kondisi tersebut bisa dikelola oleh masing-masing rumah tangga melalui pembuatan kompos.
“Dalam hal ini sampah tidak boleh ada dikotomi siapa yang berhak mengelola atau sebaginya karena kita sebagai individu selalu menghasilkan sampah maka mau tidak mau akan dikembalikan kepada individu itu sendiri. Dengan membuat kompos, maka kita sama-sama belajar untuk mengurai sampah dari tingkat rumah tangga,” jelasnya.
Desty menyebutkan, pemanfaatan pupuk kompos ini selain membantu mengurangi pencemaran lingkungan juga mampu memperbaiki ekosistem tanah. Dengan bahan dan alat yang mudah didapatkan, mampu memberikan kesempatan untuk memanfaatkan sampah organik seoptimal mungkin untuk kesehatan lingkungan bersama.
“Dengan program-program yang dimiliki PKK tadi, sangat strategis untuk digerakkan oleh semua PKK se-Provinsi Banten, mulai dari kita, mulai dari sekarang, ayo kita bersama-sama bersinergi memanfaatkan sampah sebaik mungkin,” jelasnya.
Sementara itu Duta Forum Anak Provinsi Banten Puput, menyatakan terima kasih terhadap TP PKK Provinsi Banten yang telah mengikutsertakan Generasi muda di salah satu programnya. Puput menyampaikan, pihaknya akan berkolaborasi bersama TP PKK Provinsi Banten untuk mengadakan sosialisasi pengelolaan sampah di sekolah-sekolah.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Tine serta jajarannya telah memberikan kesempatan bagi kami. Tindak lanjutnya kami berencana mengadakan program untuk forum anak Banten, sehingga akhirnya nanti kita bisa memanfaatkan sampah ini juga di tingkat sekolah yang tentunya bekerjasama untuk mengurangi sampah,” ujarnya.
Fram
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media