Jurnalline.com, TNI AL. Kodiklatal. Surabaya, – Guna meningkatkan kualitas tenaga pendidik TNI Angkatan Laut (TNI AL), Kodiklatal bekerjasama dengan Dinas Pembinaan Mental TNI Angkatan Laut (Disbintalal) menggelar Workshop Nasional yang mengusung tema, “Peningkatan Kualitas Tenaga Pendidik TNI AL melalui Pembinaan Mental Tradisi Kejuangan Tahun 2023.” Dibuka langsung oleh Wakil Komandan (Wadan) Kodiklatal Laksda TNI Eko Wahjono, acara tersebut dilaksanakan di Gedung R. Sudomo (JOPR) Kodiklatal, Bumimoro Surabaya. Rabu, (29/11/2023).
Seminar Nasional yang berlangsung secara langsung dan virtual ini dihadiri oleh para Narasumber yaitu, Kadisbintalal Brigjen TNI Marinir Sandy M. Latief, Dosen Unhan RI Laksda TNI (Purn) Prof. Dr. Surya Wiranto, Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya Prof. DR. H Ahmad Zahro, serta Direktur dan Master Trainer Motivator Wahyudi, SMT. Sedangkan moderator dipandu oleh Presenter dan Penyiar Berita Jawapos TV Nola Fitri Nur Hariadi,
Wadan Kodiklatal mengawali sambutannya menyampaikan bahwa, Kodiklatal mendukung Disbintalal untuk berusaha meningkatkan kualitas tenaga pendidik dilingkungan TNI Angkatan Laut dengan mengadakan workshop nasional peningkatan kualitas tenaga pendidik melalui pembinaan mental tradisi dan kejuangan, dengan harapan para tenaga pendidik menjadi contoh teladan dalam membangun karakter, etika, militansi dan kepemimpinan.
“Ada pengetahuan tentang apa itu Generasi Z, bagaimana pengelolaannya jadi sangat berbeda di era saya yang keras dan powerfull, sehingga kami bangga atas bimbingan para senior hingga kita bisa menjadi seperti sekarang dengan mentalitas yang jauh lebih kuat. Berbeda era sekarang yang perlahan menghilangkan jati diri secara spiritual,” ujar Laksda Eko Wahjono.
Lebih jauh dikatakan anak yang kuat adalah kebanyakan anak petani yang sering menginjak tanah, sedangkan anak kota walaupun mereka pintar-pintar namun mentality-nya tidak kuat, maka kita selalu mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya, karena sejak dahulu buyut kita selalu mengatakan bangunlah jiwanya, bangunlah raganya. Karena dalam jiwa ada enam ada ruh, nur, roso, sukmo, nafsu, akal budi.
“Pemimpin memiiki kewajiban yang pertama dia harus mampu membangun soliditas, membentuk harmonisasi, keluarga sakinah, mawadah dan warohmah dalam satuan kecil, yang kedua setelah soliditas terbentuk kemudian membangkitkan semangat juang, dan berikutnya adalah naluri tempar atau fights maka mentality akan terbentuk. Oleh karena itu seorang Pembimbing Siswa (Bingsis) atau Perwira harus mampu menjadi seorang komandan yang berkarakter, karena seorang pemimpin juga harus peduli terhadap anak buah dan lingkungan, seorang pemimpin bisa menjadi bapak dan teman yang membuat tentram suasana, serta pemimpin yang memiliki kemampuan tanggap, tanggon dan trengginas, dan pemimpin bisa menjadi hakim yang bisa memberikan reward maupun punishment,” ungkap Wadan Kodiklatal.
Drie
Dinas Penerangan Kodiklatal.
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media