Jurnalline.com, Jakarta – Dipenuhi semangat nasionalisme pada Kamis (15/08/2024) masyarakat Yigi bersama Prajurit Lintas Udara 432/WSJ merayakan Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79. Di tengah nuansa kemerdekaan, terdengar dengan lantang ungkapan “Saya Papua, Saya Indonesia,” sebagai wujud cinta tanah air dari masyarakat Yigi.
Sejarah telah mengajarkan kita betapa berharganya kemerdekaan. Generasi terdahulu mempertaruhkan nyawa dan masa depan mereka untuk membebaskan negeri ini dari belenggu penjajahan. Dalam konteks modern, kemerdekaan bukan hanya sekadar bebas dari penjajahan fisik, tetapi juga kebebasan dari ketidaksetaraan dan diskriminasi. Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 menandai lahirnya hukum yang mengatur ketatanegaraan Indonesia secara menyeluruh.
Lettu Inf Gayuh Nanda Prayudin, salah satu prajurit yang hadir dalam perayaan ini, menyampaikan pandangannya mengenai makna kemerdekaan. “Apa makna kemerdekaan yang sesungguhnya? Apakah hanya sebatas bebas melakukan apa saja? Jika kita mengingat bagaimana kerasnya perjuangan para pahlawan untuk mendapatkan kehidupan yang merdeka, kita bisa belajar soal kegigihan dalam mengejar hidup yang lebih baik. Tantangan yang kita hadapi kini bukan lagi perkara penjajahan maupun medan perang, melainkan musuh tidak kasat mata seperti ancaman kesehatan dan rasa malas,” ungkapnya.
Selain itu, Kepala Suku Yigi, Waipan Murib, juga memberikan pandangannya mengenai pentingnya memeriahkan Hari Proklamasi Kemerdekaan dengan berbagai kegiatan. “Dengan memeriahkan Hari Proklamasi Kemerdekaan, kita tidak hanya merayakan dan menghayati kemerdekaan, namun juga menunjukkan rasa syukur kita sebagai masyarakat bangsa Indonesia. MERDEKA!!!” tegasnya.
Acara perayaan ini ditutup dengan penuh suka cita dan semangat persatuan. Masyarakat Yigi dan prajurit
Ratu
(Penkostrad).
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media