Jurnalline.com, Jakarta – Kegiatan latihan bersama antara militer Indonesia dan Malaysia dalam program Malindo telah mencapai puncaknya. Senin (9/9/2024).
Latihan yang dilaksanakan di markas militer 18 RAMD (PARA) di Terengganu ini merupakan bagian dari kolaborasi pertahanan kedua negara yang dimulai sejak pembukaan pada 2 September 2024.
Pada puncak latihan, pasukan Yonif 305/Tengkorak TNI bersama 159 prajurit Malaysia yang dipimpin oleh Mayor Sahah Hadi Bin Shah Budin, Pen Pegawai Memerintah Batalyon 18 (PARA) TDM, melaksanakan penerjunan di Drop Zone Nangka, Pasir Puteh, Kelantan. Penerjunan ini dilakukan menggunakan pesawat C-130H Hercules yang lepas landas dari Lapangan Terbang Sultan Mahmud, Terengganu.
Dengan lancar, sebanyak 159 prajurit gabungan berhasil melakukan penerjunan statik pada 8 September 2024. Setelah itu, mereka melanjutkan perjalanan sejauh 13 km dari Drop Zone menuju Assembly Area.
Pada 9 September 2024 pukul 07.00, 2nd Platoon yang dipimpin Letnan Dua Infanteri Bima Sahramdani, S.Tr.(Han), berhasil melumpuhkan musuh dan merebut sasaran strategis Jembatan Kunci Air Tok Ajil, Kelantan. Keberhasilan ini menunjukkan kerja sama militer yang solid antara Indonesia dan Malaysia dalam latihan gabungan ini.
Latihan bersama ini ditutup dengan penyematan Brivet Para kepada para prajurit yang berprestasi. Upacara penutupan tersebut dihadiri oleh Brigadir Jenderal TNI Winarno, Atase Pertahanan RI di Kuala Lumpur, serta Kolonel Mohd Azral Bin Manan, Pemangku Panglima 10 Briged (PARA).
Ratu
(Penkostrad).
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media