Jurnalline.com, Makayanga, Kongo – Pasukan Garuda yang tergabung dalam BGC 39 Foxtrot Monusco kembali menunjukkan kiprahnya dalam mempererat hubungan budaya dan memberikan dampak positif kepada masyarakat lokal. Kali ini, Praka Fajar Ramadhan, prajurit Taipur Kostrad yang fasih berbahasa Swahili, memperkenalkan lemet, camilan khas Indonesia berbahan dasar singkong dan gula merah, kepada warga Desa Makayanga, Kongo.
Jumat (29/11/2024).
Kegiatan ini berlangsung dalam rangka pelaksanaan Mobile Operation Base (MOB) yang dipimpin oleh Komandan Kompi Mayor Inf Andrey Satria Wicaksana. Dengan menggunakan bahasa Swahili, Praka Fajar menjelaskan dengan detail proses pembuatan lemet, mulai dari memarut singkong, mencampurnya dengan gula merah, hingga membungkusnya dengan daun pisang sebelum dikukus.
Semangat dan antusiasme warga sangat terlihat, terutama dalam keterlibatan mereka selama proses pembuatan. Nyonya Mwanga, salah seorang warga desa, mengungkapkan rasa senangnya. “Kami sangat senang belajar membuat makanan khas Indonesia. Rasanya manis dan lezat, cocok dengan selera kami,” ujarnya.
Komandan Satgas BGC Monusco 39 Foxtrot, Kolonel Inf Imir Faishal, S.Sos., M.Ipol., memberikan apresiasi atas inisiatif yang dilakukan Praka Fajar. “Kegiatan seperti ini tidak hanya memperkenalkan kekayaan kuliner Indonesia tetapi juga menunjukkan kepedulian Pasukan Garuda terhadap masyarakat setempat. Kami berharap ilmu ini bisa menjadi inspirasi bagi warga untuk mengolah hasil bumi lokal menjadi produk bernilai tambah,” tuturnya.
Praka Fajar juga mengungkapkan rasa bangganya dapat berbagi pengetahuan sekaligus membangun kedekatan dengan masyarakat lokal. “Bahasa adalah jembatan, dan melalui lemet, saya ingin menyampaikan persahabatan dan kehangatan dari Indonesia,” ungkapnya.
Melalui kegiatan ini, Satgas BGC Monusco 39 Foxtrot berharap dapat mempererat hubungan dengan masyarakat Kongo sekaligus memperkenalkan budaya Indonesia di kancah internasional.
Ratu
(Penkostrad).
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media