Jurnalline.com, Minahasa —
Semak yang terbakar dalam pengalaman Musa (Kel. 3:2), sebagai gambaran inkarnasi Kristus; api menandakan sifat Ilahi, dan semak itu menandakan manusia. Semak itu adalah cabang yang tumbuh dari bumi, dan api turun dari surga.
Karena keheningan bersatu dengan api, tetapi tidak terluka oleh nyala api, atau berubah menjadi api, tetap ada perbedaan antara semak dan api, tetapi sifat-sifat api bersinar di semak itu, sehingga seluruh semak itu tampak terbakar.
Jadi dalam inkarnasi Kristus, kodrat manusia tidak ditelan oleh Yang Ilahi, tidak juga diubah menjadi Yang Ilahi, atau dikacaukan dengannya: tetapi keduanya bersatu sedemikian rupa, sehingga sifat-sifat keduanya tetap kokoh: dua menjadi satu, sehingga keduanya tetap dua; satu pribadi dalam dua kodrat, yang mengandung kesempurnaan mulia Keilahian, dan kelemahan kemanusiaan.
Kepenuhan Keilahian berdiam secara jasmani di dalam Kristus. Dengan demikian Kristus yang menjadi manusia menyiratkan kesukarelaan dan kesukacitaan tindakan-Nya ini dalam mengambil kodrat manusia.
Roh Kudus akan turun atas Maria, berarti Kristus adalah manusia sejati. Sebagai putra Allah yang kekal, Ia menjadi manusia dengan mengambil tubuh sejati yang dikuasai Dosa, namun tidak memiliki sifat Dosa dan jiwa yang berakal budi bagi diri-Nya.
Ia memiliki sifat manusia yang sama yang dimiliki semua manusia, kecuali dosa.
Dalam Kitab Suci, Ia disebut “manusia,” dan “Anak Manusia, keturunan perempuan, keturunan Abraham, Anak Daud,” sebutan-sebutan yang tidak mungkin diberikan kepada-Nya jika Ia bukan manusia sejati. Tindakan dan hasrat dalam hidup-Nya menunjukkan bahwa Ia memiliki daging sejati.
Ia lapar, haus, lelah, lemah, dsb. karena tentu saja jika Putra Allah merendahkan diri-Nya untuk mengambil daging kita yang rapuh, Ia tidak akan menghilangkan bagian yang lebih mulia, yaitu jiwa, yang tanpanya Ia tidak dapat menjadi manusia. Kita diberi tahu bahwa Yesus bertambah hikmat dan perawakan, yang satu dalam hal tubuh-Nya, yang lain dalam hal jiwa-Nya.
Penderitaan tubuh-Nya memang sangat hebat; tubuh-Nya dipenuhi dengan siksaan dan rasa sakit yang luar biasa; tetapi penderitaan jiwanya jauh lebih besar, seperti yang dapat kita amati dalam kehidupanNya di bumi.
Atasnama Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Langowan Natalia Malonda bersama seluruh Jajaran Menyampaikan Kasih karunia dan sukacita Kristus Yesus senantiasa berlimpah-limpah dalam hidup kita.
Selamat Hari Natal, Rabu, 25 Desember 2024 (EffendyIskandar)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media