Jurnalline.com, Penkostrad – Sebanyak 51 orang terdiri dari 18 orang Bintara dan 33 orang Tamtama yang melaksanakan tradisi penerimaan warga baru Brigif Raider 9 Kostrad dan akan di ikrarkan sebagai warga baru Brigif Raider 9 Kostrad dan bertempat di Desa Rowo Bayu Kecamatan Songgon, Banyuwangi. Jumat (23/02)
Dalam kegiatan ini diawali dengan Hanmars sejauh ± 115 KM di tempuh selama 5 hari dan finish di tempat peninggalan Prabu Tawang Alun, dilanjutkan dengan upacara serta pengikraran warga baru Brigif Raider 9 Kostrad Dharaka Yudha.
Tradisi ini merupakan yang kedua kalinya diselenggarakan Brigif Raider 9 Kostrad di Desa Rowo Bayu Kecamatan Songgon Banyuwangi, sebelumnya acara tradisi ini dilaksanakan tahun lalu yang hadiri Danramil, Kapolsek, Camat, Kepala Desa, para tokoh masyarakat dan tokoh agama serta tokoh adat setempat mengingat sejarah Brigif Raider 9 Kostrad yang bersimbol Macan Putih ternyata berasal dari kisah kerajaan Prabu Tawang Alun Banyuwangi yang pada sebelum mendirikan kerajaannya yang bernama Macan Putih, maka dari itu tradisi ini seterusnya akan dilaksanakan ditempat yang bersejarah ini.
Sebelum upacara dan pengikraran dimulai Kasbrigif Raider 9 Kostrad Letnan Kolonel Inf Rudianto mempersilahkan Pak Saji merupakan Juru kunci di tempat bersejarah tersebut untuk menyampaikan sedikit cerita mengenai sejarah asal mula berdirinya kerajaan Prabu Tawang Alun Banyuwangi yang pada sebelumnya bernama Macan Putih.
Pak Saji menyampaikan dahulu disini pernah berdiri pusat Batalyon Tentara Keamanan Rakyat (TKR) warga Banyuwangi, dan Batalyon tersebut dinamai Batalyon Macan Putih, konon Batalyon ini adalah Batalyon yang paling sulit ditaklukan pada zaman penjajahan Belanda, “ungkapnya.
Kepala Staf Brigif Raider 9 Kostrad Letnan Kolonel Inf Rudianto Selaku Inspektur Upacara mewakili Danbrigif Raider 9/2 Kostrad Letkol Inf Robby Suryadi S.Sos pada amanatnya menyampaikan, “Air yang dipakai secara simbolis untuk menerima kalian menjadi warga Brigif Raider 9 Kostrad Dharaka Yudha adalah air yang diambil dari lima sumber air suci yang berada persis diatas Danau Rowo Bayu.
Konon sumber air suci ini muncul selama Prabu Tawang Alun melakukan Semedi dan Moksa di tempat ini sumber air tersebut memiliki nama Sumber air Keputren, Sumber air Dewi Gangga, Sumber air Kawulyan, Sumber air Rahayu dan Sumber air Panghuripan, diharapkan setelah di siram air tersebut jiwa kita akan suci, tulus dan ikhlas didalam mengemban tugas dan tanggung jawab sebagai Prajurit Brigif Raider 9 Kostrad yang gagah dan berani didalam setiap medan pertempuran”, ujarnya.
Dengan adanya tradisi ini, diharapkan dapat menjadi pengalaman berharga bagi para warga baru, sehingga dapat menumbuh kembangkan rasa kecintaan dan kebanggaan terhadap Satuan serta mengetahui sejarah asal mulanya Satuan Brigif Raider 9 Kostrad, “tambah Rudianto”.
(Fram/Dre)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media