Jurnalline.com, Banyuasin (Sumsel) – Sejumlah pedagang di Pasar Rakyat Pangkalan balai, Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin. Kini diresahkan dengan peredaran uang palsu dari pembeli, uang palsu tersebut bernominal seratus ribu rupiah, hal tersebut sudah berlangsung sejak Dua minggu belakangan, dan baru kali ini pedagang di Pasar Pangkalan balai menyadari bahwa uang yang mereka terima merupakan uang palsu (Upal) Pedagang Pasar Pangkalan Balai, meminta kepada aparat penegak hukum untuk menelusuri peredaran uang palsu tersebut, mengingat kerugian yang mereka alami saat pembeli menggunakan uang palsu tersebut beraksi sudah ratusan ribu. Bahkan bisa jutaan rupiah.
“Awalnya saya tidak tahu kalau uang tersebut palsu, sebab tidak terlalu memperhatikan kondisi uang yang diberikan pembeli, kepada kita. Dan tidak sempat juga melihat wajah pembeli tersebut siapa dan orang mana”. Ucap, Fani pedagang sate di Pasar Pangkalan balai saat dibincangi.
Dikatakannya, uang tersebut baru diketahui saat warnanya terkena air dan kaku.
“Jadi tadi sempat tangan saya masih ada air bekas ngambil air untuk nyuci piring, lalu. Saat saya mau ambil uang, ada yang terkena air, nah warnanya luntur”. Ujarnya.
Dirinya menambahkan, ketika tahu uang tersebut palsu, dirinya cepat memberitahukan kepada ibunya dan saudaranya.
“Saya kasih tahu ibu dan saudara saya, lalu oleh saudara saya, uang tersebut dibakarnya.” tukasnya.
Senada dikatakan, Anita Pedagang Ikan Asin asal Bom berlian saat dibincangi dirinya tahu uang tersebut palsu dari bos besar dirinya sering memebeli bahan dagangannya di Palembang.
“Kita tidak tahu kalau itu uang palsu awalnya, saat itu kita ada uang 2 juta 200 ribu, kita bawa ke Palembang untuk disetorkan ke Koko, kemudin ingin membawa Ikan Asin lagi ke Pangkalan balai, setelah tiba disana, Koko bilang kalau dua lembar ada uang palsunya, dan dia kasih tahu cara melihat palsu apa tidaknya,”. Ucapnya.
Masih dikata Anita, dan hari ini adiknya yang menemani dirinya berjualan juga mendapatkan uang palsu, dari pembeli yang memanfaatkan keuntungan dan tidak memikirkan nasib mereka.
“Adik saya sempat hilang uang sebesar. Rp. 94.000,00. Karena pembeli belanja menggunakan uang palsu dengan nominal Rp. 100.000.00,- kalau setiap hari kita menerima serta mengembalikan kembalian pembeli sebesar itu, bisa bangkrut kita”keluhnya.
Dirinya meminta kepada pihak terkait agar segera menelusuri peredaran uang palsu yang saat inu sudah merugikan pedagang di Pasar Pangkalan balai.
“Kita minta, baik kepada pihak Pasar maupun kepolisian untuk segera menelusuri beredarnya uang palsu tersebut, sebab kalau dibiarkan bisa-bisa menyebar ke Pasar-Pasar lain serta ke warung kecil yang ada di pedesaan” harapnya.
(Denny Dwi Safutra)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media