Tenaga Kerja Asing Di Maluku Utara Meningkat
Jurnalline.com, Maluku Utara – Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Provinsi Maluku Utara mencatat, jumlah Tenaga Kerja Asing (TKA) hingga saat ini mencapai 1085 orang, jumlah tesebut meningkat dibandingkan tahun 2017 yaitu 931 orang. Dari jumlah tersebut, sebagian besar berasal dari Tiongkok.
Kasi IPK dan Penempatan Tenaga Kerja, Disnaker Provinsi Maluku Utara, Junaidi Usman Syah menuturkan, jumlah TKA itu berasal dari perusahaan besar yang berada di Maluku Utara, dan mayoritas perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan.”Ada 1085 orang dari 13 perusahaan” Kata Juanidi saat ditemui di ruang kerjanya, Kantor Gubernur Malut, Sofifi, Rabu (23/5/2018).
Junaidi menambahkan, perusahaan yang memiliki TKA yaitu, PT Mega Surya Pertiwi (238), dengan subkontraknya PT Metallurgical Corporation Of China (47), PT China Machinery Construction (5). Kemudian, PT Fajar Bakti Lintas Nusantara (208), PT Gelora Mandiri Kelapa Sawit (8).
Kemudian, lanjut Junaidi, PT Nusa Halmahera Mineral (21),dengan subkontraknya PT JDA (2), PT Board Longyear (2), PT Arlie Labora (6), PT PBU (2). Yayasan Hodidiahi Maluku Utara (1), PT ADT Survelindo Bintuni (65), dengan subkontraknya PT Metallurgical Corporation Of China (85), PT Wanataria Persada (67), dengan subkontraknya PT Jhincuan (324), Kemudian lagi, PT Sanana Pelangi (2), dan terakhir PT Alam Raya Abadi (2).
“Dari jumlah keseluruhan TKA di Maluku Utara, sebagian besar berasal dari Tiongkok, yaitu sebanyak 976 orang, kemudian disusul Australia sebanyak 93 orang, Korea 8 orang, Korea Selatan 2 orang, dan Amerika/Australia 6 orang, jadi totalnya 1085 orang” Jelasnya
Sementara, Staf Pengawasan Tenaga Kerja Nasir mengatakan, Tenaga Kerja Asing (TKA) yang tidak memiliki dokumen lengkap, diberikan nota untuk melengkapi dokumen yang wajib dimiliki oleh TKA di Indonesia, khususnya di Maluku Utara.”Dokumennya kalau tidak lengkap, kami ambil dokumen itu, kemudian kami berikan ke mereka untuk segera diurus, bikin nota pemeriksaan” Pungkasnya
(WY)
