Jurnalline.com,Kembangan(Jakbar) – Festival lomba bedug tingkat Kota Administrasi Jakarta Barat yang diselenggarakan di ruang Ali Sadikin Kantor Walikota Jakarta Barat, Senin 28/5 berakhir ricuh.Para peserta lomba pukul bedug itu melakukan protes dan menduga bahwa adanya ketidak konsistenan panitia tersebut di dalam melakukan proses penilaian. Sehingga juara pertama lomba bedug tingkat Kota Jakarta Barat, dimenangkan oleh salah satu grup yang dianggap peserta lainnya bukan berasal dari wilayah Jakarta Barat.
Dari sebuah Video tampak terlihat ketegangan antara salah satu grup peserta dengan dewan juri. Dalam video yang berdurasi sekitar satu menit itu, menunjukan salah seorang peserta memprotes atas penilaian dewan Juri yang dianggap kurang konsisten.” Seharusnya juara tiga itu Palmerah bukan Kebon Jeruk.Panitia seharusnya tau. Udah titik juara tiga,”cetus salah satu peserta festival lomba bedug tersebut.
Ketegangan itupun tidak berlangsung lama, setelah para peserta festival lomba tersebut diberikan pengarahan oleh dewan juri lainnya.
Sementara itu, Asisten Kesra Pemko Administrasi Jakarta Barat, Yunus Burhan menjelaskan, peristiwa yang terjadi antara dewan juri dan peserta lomba hanya sebuah mis komunikasi. “Persoalan itu hanya mis saja.Tapi sudah beres semua.Pak Wali kan sudah sampaikan.Karena untuk acara Gubernur,kita harus tampil yang terbaik, sebab tahun lalu kita juara paling bontot,” ujarnya.
Yunus menambahkan, grup peserta berjumlah sembilan.Diantaranya delapan Kecamatan dan satu merupakan binaan Kota.
“Semuanya main,kita cari yang terbaik.Ternyata yang terbaik binaan kita.Tapi masalah itu sudah beres dan juaranya dia adalah juara satu, Tambora. juara dua Kebon Jeruk dan juara tiga Palmerah, Juara empat Kembangan,”kata Asisten.
(van)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media