Jurnalline.com, Sulawesi Utara – Dalam Pemaparannya di Kegiatan P2KMD tahun 2018 Universitas Kristen Tomohon, sebanyak 467 Mahasiswa baru, patut merasa bangga dengan sosok Prof DR Mezak A.Ratag Jumat, (3/8/) pendopo Yayasan GMIM Ds AZR Wenas.
Kepada wartawan media ini usai kegiatan diungkapkannya yang sangat penting bagi para Mahasiswa dalam menapaki dunia pendidikan di kampus, harus memahami budaya dan sumber nilai agama sebagai sumber daya kreatif dan inovatif. Menuju mutu pendidikan dan pengembangan Iptek sebagai kekuatan berkelanjutan dan peradaban bangsa selain kurikulum yang dipertajam, sebagai seorang mahasiswa haruslah mendatangkan manfaat. “Sekolah untuk Hidup, namun juga Hidup untuk Kristus.”
Dalam pemaparannya Guru besar Astronomi ini memiliki kerinduan untuk memberikan pengetahuan kepada seluruh anak di sulawesi utara agar memiliki Karakter seperti Kristus.”kurikulum berbasis karakter universitas bukan hanya mengeluarkan Ijazah, namun semuanya universitas mampu memberikan kehidupan ” Filosofi” untuk kehidupan karakter seperti Kristus yang menjadi Karakter utama, Kristus adalah kekuatan dan Hikmat Allah, dengan ini diharapkan kepada para mahasiswa baru yang ada di UKIT mampu melahirkan DR Misiologi yang Berkarakter. Menjadi pilar utama berjalan dengan terang Roh Kudus. Tutup Prof
Sekilas Profesor DR MezakA.Ratag Adalah salah seorang astronom brilian Indonesia , delapan tahun lalu The International Astronomical Union memuji karyanya pada planetary nebula sebagai “langkah maju yang besar dalam ilmu pengetahuan.”
Sosok Mezak yang dilahirkan di Malang pada 24 September 1962 sebagai anak ketiga dari Prof. Alexander Ratag dan Grietje Kawengian, pernah menempuh Pendidikan di sekolah dasar SD, dan sekolah menengah pertama SMP di Laboratorium IKIP Manado. dan Agustus 1980 silam ia terpilih sebagai Pelajar Teladan tingkat SLTA Provinsi Sulawesi Utara dan sebagai salah satu dari tiga Pelajar Teladan Nasional seluruh Indonesia
Beberapa bulan sebelum kelulusannya di SMA Negeri 1 Manado pada bulan Juni 1981, melalui program seleksi Perintis II, ia dibebaskan dari ujian saringan masuk perguruan tinggi dan diterima sebagai mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan keseluruhan program studi 9 semester dalam waktu kurang dari empat tahun dengan dibimbing oleh Prof. Bambang Hidayat, pada Oktober 1985 Mezak A. Ratag diwisuda sebagai Sarjana Astronomi dengan predikat Cum Laude diUniversitas Kerajaan Belanda di Groningen, Rijksuniversiteit te Groningen membebaskannya dari keharusan untuk menempuh ujian doktoral (magister) dan memperbolehkannya langsung mengikuti program doktor pada tahun 1988.
Selanjutnya di bawah bimbingan Prof. Dr. Stuart Pottasch, Mezak Ratag memperoleh gelar doktor (summos honoris) pada bulan Juni 1991 dengan disertasi yang berjudul :
“A Study of Galactic Bulge Planetary Nebulae” Prof. Dr. Harm Habing dari Komisi Materi Antar Bintang IAU dalam komentar tertulisnya menyebut disertasi ini sebagai “A major step forward in science”.
Laporan resmi Kapteyn Astronomical Institute memberi catatan tentang disertasi ini,
“It is the first time that a discussion of chemical composition in the bulge, taking into account planetary abundances, has been given. It may become a reference for some time to come”.
Prof Mezak telah mempresentasikan dan mempublikasikan lebih dari seratus karya ilmiah nasional dan internasional planetary nebulae (PN) baru telah ditemukannya dan dipublikasikan bersama mitra kerjanya. Dalam katalog penemuan PN yang diterbitkan oleh Observatorium Strasbourg sejumlah besar di antaranya diberi nama dengan namanya dan nama mitra kerjanya. sementara Lebih dari 100 international citations tentang karya-karya ilmiahnya dapat dijumpai dalam berbagai jurnal, buku, dan prosiding internasional.
Berikut Profil singkat Prof DR MezakRatag yang saat ini menjadi Rektor UKIT Ds AZR Wenas Tomohon, diantaranya:
Pada 1999, Mezak menuai hasil kerja keras dengan menjadi pengajar di Program Magister dan Program Doktor Pascasarjana ITB untuk mata kuliah Dinamika Atmosfer, Monsun, Klimatologi Global, Perubahan Iklim, Iklim, dan Cuaca Ekstrem.
Perolehan anugerah Satyalancana Wirakarya dari Presiden RI untuk jasa-jasa dan keberhasilannya melakukan penelitian dan membuat model iklim yang berhasil diterapkan untuk peramalan iklim dan cuaca. Tahun 2001, Presiden RI mengangkat Mezak sebagai Ahli Peneliti Utama dan Profesor dalam bidang Astronomi dan Astrofisika, anggota International Astronomical Union, UNEP-WMO IPCC Task Group on Climate Impact Assessment, Dutch Astronomical Society, Himpunan Astronomi Indonesia (HAI), Himpunan Fisika Indonesia (HFI), dan Perhimpunan Meteorologi Pertanian Indonesia (Perhimpi), anggota Delegasi RI dalam rangka UN Framework Convention on Climate Change COP dan pertemuan-pertemuan APEC IST-WG, anggota delegasi RI dalam rangka United Nation (UN) Framework Convention on Climate Change COP, Ketua Delegasi RI yang pernah diembannya di Afrika Selatan pada 2006, serta anggota dalam sidang organisasi spesialis PBB-World Meteorology Organization (WMO), Wakil Ketua Delegasi RI dalam sidang United Nation Environment Programme (UNEP)–WMO Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) di Valencia, Spanyol (2006) dan Jenewa (2007). Selang 2007-2008 duduk sebagai Penasehat Dewan Eksekutif WMO dan Panel Eksekutif WMO untuk masalah monsoon,dosen tamu di sejumah universitas dan institut di Amerika Serikat, Australia, Jepang, Belanda, Italia, India, Thailand, Taiwan, dan Malaysia,
Sekedar diketahui sejumlah buku yang telah ditulisnya, yakni Perubahan Iklim, Dinamika Atmosfer, Pemodelan Sistem Iklim, Kamus Meteorologi Aeronautik, Aktivitas Matahari dan Variasi Iklim Bumi.
Namanya telah diabadikan di 120 planetary nebula cluster, termasuk Ratag-Ziljstra-Pottasch-Menzies dan Ratag-Pottasch cluster, yang ia bantu temukan. Ia juga menerima penghargaan tertinggi untuk kepeloporan kerjanya dalam model iklim Profesor DR MezakA.Ratag Adalah salah seorang astronom brilian Indonesia ,The International Astronomical Union memuji karyanya pada planetary nebula sebagai “langkah maju yang besar dalam ilmu pengetahuan.”
(EffendyIskandar)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media