Mari Beking Bakupintar “Si Pingkan” dari UGM Jogya

Spread the love

Jurnalline.com, Sulawesi utara – Sejak menapakkan kakinya di Sulawesi Utara pada tahun 2004 guna meneliti potensi panas bumi Lahendong, wanita  dari Jawa itu jatuh hati pada keindahan alam,serta sifat penduduk yang riang dan terbuka, serta keunikan budaya di Bumi Nyiur Melambai.

Curahan secerca harapan diungkapkannya saat bersuah dengan wartawan media ini, sosoknya ramah penun karismatik terlihat dari Pengalaman batinnya ketika berinteraksi dengan masyarakat saat ia berpayah-payah menelusuri perbukitan vulkanik di Tomohon dan Minahasa, serta  sukacitanya menganalisis data geologi dari tempat-tempat tersebut membuatnya merasa bahwa  Sulawesi Utara adalah rumah baginya. Tak heran jika orang-orang menamainya “Si Pingkan dari jawa.”

Tujuannya tidak lain adalah untuk mendekatkan ilmu panas bumi yang merupakan energi bersih, terbarukan dan berkelanjutan ke hati masyarakat sepanjang hayat.

“Ia berharap agar seluruh pemangku kepentingan di Sulawesi Utara mengedepankan pembangunan sumber daya manusia untuk serta menumbuhkan budaya ilmiah yang unggul, sehingga segala potensi yang dimiliki oleh Provinsi ini benar-benar dapat dikembangkan secara berkelanjutan dan memberi kesejahteraan bagi masyarakat. ” imbuh Si Pingkan

Dengan Mendapat dukungan dari UGM  serta keterbukaan dari Pemerintah Daerah, Pri mengajak rekan-rekannya mengangkat motto untuk “baku beking pintar”, sebab generasi muda di sulut perlu untuk dengan hati mengembangkan mata pelajaran Panas Bumi sebagai muatan lokal bagi Sekolah Lanjutan Atas SMA SMK. Karenanya dengan melaksanakan beberapa workshop dan pelatihan bagi guru-guru di Minahasa dan Tomohon yang telah dilaksanakan. Harapannya adalah agar kelak bisa lahir ahli-ahli panas bumi dari Sulawesi Utara. Tentunya harus mendapat Dukungan yang konsisten dari Pemerintah Provinsi sangat diperlukan dalam mewujudkannya.

Jejak pendidikan Ir. Pri Utami, M.Sc., Ph.D, ( Si Pingkan) taknlain merupakan bagian tenaga ahli panas bumi dari Universitas Gadjah Mada UGM Jogyakarta yang telah cukup lama berkarya di Sulawesi Utara. Pri yang sejak tahun 1995 Pri berkarir sebagai akademisi di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, memperoleh pendidikan S1 di bidang Teknik Geologi dari UGM, dan kemudian menamatkan jenjang Master dan Doktoral di bidang Panas Bumi (Geothermal) di University of Auckland, New Zealand. Ia pernah menjadi dosen tamu di beberapa negara seperti Republik Ceko (Masaryk University), Jepang (United Nations University), dan sejak tahun 2015 menjadi dosen tamu di University of Auckland, New Zealand. Ia mengaku bahwa ilmu yang diperolehnya ditimba dari beberapa lapangan panas bumi di Indonesia, khususnya lapangan-lapangan panas bumi di Sulawesi Utara.

Kedepannya guna menindaklanjuti kekayaan alam yang ada di Sulut, (Mulok Banas Bumi) yang di tecus oleh Pri serta menggagas  berdirinya Taman Pendidikan Panas Bumi di lapangan panas bumi Lahendong, serta menggelar Festival Panas Bumi Indonesia di Kota Tomohon sejak tahun 2015 bersama mahasiswa UGM, masyarakat, juga dari pelaku industri dan Pemerintah Daerah. Pri “Pingkan” Utami termasuk ilmuwan muda Indonesia yang berprestasi. Ia mendapat kepercayaan dari Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), yang pada saat itu diketuai oleh Prof. Sangkot Marzuki, untuk bersama dengan 16 ilmuwan terkemuka lainnya merumuskan “Agenda Ilmu Pengetahuan Indonesia Menyongsong Satu Abad Kemerdekaan Modern”.

Diketahui Dalam rangkaian peringatan HUT Kemerdekaan RI yang ke -73 tahun 2018 ini Pri Utami menerima Satyalancana Karya Satya XX dari Presiden. Sebelumnya, yakni pada tahun 2015 ia menerima New Zealand – ASEAN Award dari Pemerintah Selandia Baru atas perannya mempererat jaringan kerjasama di bidang panas bumi. Pada tahun itu juga Pri menerima mandat dari International Geothermal Association untuk menjadi Woman in Geothermal Ambassador.

Pada alhirnya melalui Konsistensinya dalam menekuni panas bumi tak lepas dari didikan orang tuanya agar ia tidak menyerah dalam menyikapi tantangan,  rela dan ikhlas dalam bekerja dapat terwujud kedepannya.

“Dukungan dari keluarga, pimpinan dan kolega di UGM serta masyarakat kepanas bumian di Indonesia dan internasional membuat Kepala Pusat Penelitian Panas Bumi UGM ini makin mantap dalam berkarya. Sukses selalu pendidikan Indonesia.” Pungkasnya

(EffendyIskandar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.