Jurnalline.com, Kota Tangerang – Sebanyak 215 pegawai Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pemuda Kelas IIA Tangerang ikuti ‘assessment’ untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan petugas lapas untuk menyukseskan rencana penyulapan Lapas menjadi Lapas pendidikan yang digelar di aula Pondok Pesantren AT-Taubah, Block C Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang, Selasa (25/9/18).
Kalapas Pemuda Kelas IIA Tangerang Jumadi mengatakan, kami (pihak lapas.red) sedang mempersiapkan SDM para pegawai. karena Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang ini dicanangkan menjadi projek untuk Lapas Pendidikan dan Lapas Pelatihan.
“Dengan begitu, kami akan tahu pegawai mana yang cocok ditugaskan dibidangnya, semacam bank data nantinya,” ujar Jumadi.
Assessment ini lanjutnya, dibagi menjadi dua sesi yang nanti hasilnya adalah semacam penilaian kepribadian dalam rangka menunjang Lapas Medium Security, tujuannya adalah Lapas untuk pendidikan dan pelatihan.
“Dalam hal ini kita dapat melihat, menggali potensi dari para peserta yang ikut assessment, intinya kita ingin tahu secara psikologi potensi mereka masing-masing,” Jelasnya.
Dimana kedepannya akan terus digali petugas-petugas yang tepat untuk ditempatkan, karena nanti kita akan di tunjuk sebagai Lapas Pendidikan. Tentunya kita akan membuat pelatihan yang akan dirubah di masing-masing tempat yang sudah ada kejuruannya.
Unit Koordinator seleksi Dinas Psikologi TNI AU (DISPSIAU) Novita menambahkan, ada 8 sub tes psikologi yang dijalani oleh para pegawai termasuk aspek kepribadian.
“Ini lebih kepada profileling sikologis. Berbeda dengan kompetensi assessment yang cenderung kepada penilaian melaksanakan proses apa yang sudah dikerjakan selama bekerja,” jelasnya.
Jadi, yang diukur dan dinilai yakni, berapa besar kapasitas potensinya terhadap tuntutan pekerjaan untuk kebutuhan organisasi.
“Seperti halnya Lapas Pemuda ini. Karena Lapasnya medium, kami pakai 3 rekomendasi yaitu, di sarankan biasanya dengan nilai 75% keatas, pertimbangan (50%) biasanya memiliki kekurangan namun bisa dipertimbangkan, tidak disarankan (30%) ini tidak masuk kriteria,” katanya.
Untuk mengklasifikasikan mereka sesuai dengan hasil tes psikologis, apakah pegawai tersebut sesuai untuk ditempatkan dipekerjaan itu nantinya. Karena ini lebih kepada intelegensi, kapasitas berpikir, motivasi, sikap kerja dan daya tahan stres juga produktivitas,” Tukasnya.
(Iwan)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media