Jurnalline.com, Sulawesi Utara (Minahasa) – Lima pekan suda kejadian fenomena Alam Gempa, Tsunami dan Likuifaksi yang memporakporandakan Kota Sigi, Donggala dan Palu pada 28 september 2018 pukul. 4.30wita.
Akibat goncangan alam tersebut, ribuan bangunan rusak, harta benda dan jiwa tenggelam dibawah alam Ratusan bahkan ribuan anak terlantar kehilangan sanak saudara, ayah ibu tewas sehingga meninggalkan haru mendalam bagi anak bangsa.
Tersebar di berbagai daerah di wilayah Indonesia para pengungsi menempati rumah baru mereka, melupakan kisah yang takan dilupakan. Sosok DAUSEN BRIAN BETH anak berusia sekitar 12 tahun yang berhasil selamat dan saat ini menetap di kampung belanda desa Noongan kecamatan Langowan barat. Kamis (25/10/2018) ketika diwawancarai wartawan jurnalline.com mengatakan sangat berterimakasih Karunia Tuhan yang maha Esa selamat dari Bencana alam palu.
“Siswa kelas 8 Dausen Brian Beth yang ditampung Sekolah Menengah Tingkat Pertama SMP Negeri 6 Noongan, kecamatan Langowan barat menyampaikan ucapan terima kasih kepada sekolah yang bisa menerimanya sekolah tanpa syarat dan dibiayai oleh sekolah.” ungkap Dausen
Sementara itu Kepala Sekolah Djonlie Koampa, S.Pd, ketika dikonfitmasi akan hal ini menututkan ini adalah bentuk kemanusiaan, ketika melihat ada anak yang selamat dari bencana, penuh kasih merawat dan menyekolahkan sampai dirinya pulih akibat kejadian Fenomena Alam tersebut.
“Bagian dari kemanusiaan, satu dari Ribuan anak terlantar dan yatim di usia sekolah, jika masih ada korban yang ingin sekolah, pihak sekolah SMP Negeri 6 Noongan Kecamatan Langowan barat senantiasa menerima dan akan mengfaslitasi keperluan sekolahnya.” ujar Kepsel Koampa
Menjadi pelajaran alam dari sekian bencana yang melanda anak negeri, tentunya saya mewakili orangtua disekolah lapang dada tanpa syarat menerima dausen untuk menuntut ilmu disekolah yang ia bawahi.
“wujud dengan memberikan fasilitas untuk kelancaran pembelajaran disekolah, pihak sekolah langsung memasukan di Dapodik kelas VIII agar Dausen dapat mengikuti ujian nasional tahun depan.” terangnya menambahkan bahwa Dausen adalah sebagian anak anak terlantar dan yatim akibat fenomena alam tersebut, untuk memulihkan mental dan psikologi diharapkan semua pihak menunjukan kepeduliannya dengan merawat bahkan menyekolahkan, menggapai cita cita anak bangsa.
(EffendyIskandar)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media