Jurnalline.com, Puspen TNI – Setelah resmi berjalan selama kurang lebih satu pekan, akhirnya pelaksanaan Latihan Bersama (Latma) Safkar Indopura ke-30 antara TNI-AD bersama Personil Singapores Armed Force (SAF) secara resmi ditutup oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono. Senin, (19/11/2018).
Latihan Bersama kedua negara sudah dimulai sejak tahun 1989, selama kurun waktu 30 tahun tersebut tercapai banyak kemajuan dalam kerjasama kedua Angkatan Darat merupakan salah satu upaya dalam membina hubungan kerjasama dan meningkatkan kesepahaman berbagai prosedur taktis antara kedua Angkatan Darat, serta mempererat hubungan kedua negara, Indonesia dengan Singapura.
“Keberadaan latihan bersama ini dinilai memiliki dampak yang sangat positif dalam mengantisipasi timbulnya suatu potensi konflik yang timbul di wilayah regional di masa mendatang.
Kepala Staff TNI AD (Kasad) Jenderal Mulyono, mengatakan bahwa penyelenggaraan Latma Safkar Indopura berangkat dari kesamaan perspektif TNI AD dan AD Singapura tentang pentingnya kualitas sumber daya manusia dalam organisasi kedua angkatan darat.
“Disadari bahwa pusat kekuatan (center of gravity) militer terletak pada para personel yang dimilikinya. Untuk itu, agar Angkatan Darat mampu menghadapi ancaman dan tantangan terkini yang semakin kompleks dan dinamis, diperlukan personel-personel yang berkemampuan tinggi dan profesional di bidangnya.” Tukas Kasad
Lanjutnya salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah dengan melaksanakan latihan bersama, khususnya dengan Angkatan Darat negara sahabat.
“Melalui Latma Safkar Indopura, prajurit-prajurit TNI AD dan AD Singapura dapat meningkatkan kemampuan individu dan satuan melalui interaksi yang erat, sembari bertukar pandangan, pengalaman serta keterampilan.” pungkas Kasad.
Pada latihan bersama ini dibawah komando Danbrigif 16/Wira Yudha TNI AD, Kolonel Inf Slamet Riadi dua Negara ini tidak hanya melaksanakan latihan tempur dan olahraga bersama, namun juga penampilan budaya dan pengenalan tempat wisata yang berada di wilayah Kabupaten Situbondo turut ditampilkan.
“Adapun materi yang dilaksanakan diantaranya prosedur tehnis dan taktis tempur, telah ditampilkan oleh kedua Angkatan Darat selama berlangsungnya kegiatan yang dilaksanakan di Dodiklatpur Rindam V/Brawijaya, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.”
Sementara Angkatan Darat Singapura /SAF, yang mengirimkan Brigade 3 SAF dibawah komando Colonel Goh Pei Ming Latihan bersama TNI-AD dan SAF adalah melatihkan materi latihan Command Post Exercise (CPX/Latihan Posko 1) dan Field Training Exercise (FTX/Latihan Lapangan) serta Latihan Taktis dengan Pasukan Infanteri Mekanis dalam Operasi Lawan Insurjensi (OLI).
Diketahui Latihan Pos Komando (CPX/ Latihan Posko 1), merupakan latihan di mana pasukan disimulasikan diikuti Komandan, Staf dan prosedur komunikasi diantara para pejabat markas komando sedangkan dalam Latihan FTX, yang merupakan Latihan Lapangan, dilaksanakan dalam skala penuh, dengan menggunakan skenario rencana operasi yang melibatkan tim fungsional dan tim yang ada lapangan bertujuan melakukan koordinasi, komando dan kontrol pasukan, pemberian materi tehnis dan taktis tempur dilatihkan secara bertahap.
Selanjutnya pada latihan lapangan ini dilaksanakan juga latihan dengan metode latihan Drill Teknis, Drill Taktis dan Drill Tempur.
Latihan Drill Teknis adalah merupakan suatu metode latihan untuk membiasakan dan mempermahir kemampuan teknis perorangan dalam satuan untuk melakukan suatu kegiatan tempur, atau dalam hal menggunakan, melayani dan mengerahkan alat, maupun perlengkapan lainnya untuk melakukan suatu tugas.
Latihan bersama dua negara ini, Pasukan TNI-AD menerjunkan 290 personel terdiri dari 27 prajurit Markas Brigif 16/Wira Yudha, 117 prajurit Yonmek 521/QY, 116 prajurit Yonmek 516/CY, dan 30 personel dari Yonkav 8/2-Kostrad. Sedangkan, dari pihak SAF sendiri, melibatkan 170 prajurit yang berasal dari Batalyon 3 Singapores Army.
(Fram/iskandar effendy)
Sumber :
Puspen TNI
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media