Jurnalline.com, Kodam Jaya(Jakarta) – Kepala Staf Kodam (Kasdam) Jaya/Jayakarta Brigjen TNI Suharyanto, selaku Inspektur Upacara (Irup), membuka secara resmi kegiatan Pembinaan Tradisi (Bintra) Terpusat bagi prajurit yang baru masuk Kodam Jaya, di Lapangan Markas Komando Brigif Mekanis 1 Pengaman Ibu Kota/Jaya Sakti (PIK/JS), Kalisari, Jakarta Timur, Senin (7/1).
Bintra merupakan kewajiban bagi setiap prajurit sebagai masa orientasi tradisi masuk Kodam Jaya yang akan berlangsung selama 3 bulan. Upacara pembukaan ini ditandai dengan pemasangan pita oleh Kasdam Jaya kepada perwakilan peserta Bintra.
Dihadapan 313 prajurit baru yang terdiri dari Perwira dan Tamtama ini, Kasdam Jaya membacakan amanat Pangdam Jaya Mayjen TNI Joni Supriyanto. “Pembinaan tradisi bagi prajurit baru sangat diperlukan, untuk menumbuhkan kebanggaan satuan sekaligus membangkitkan semangat prajurit dengan memberikan gambaran umum lingkup tugas yang akan dilaksanakan,” baca Kasdam.
Dalam amanatnya, Pangdam juga menyampaikan bahwa Kodam Jaya sebagai Kotama TNI AD yang berkedudukan di Jakarta, mengemban tugas strategis dan tantangan yang kompleks, sehingga dibutuhkan prajurit yang memiliki kemampuan handal dan tingkat kecakapan yang tinggi. “Guna menjawab tantangan tersebut, maka dibutuhkan prajurit-prajurit yang handal dan cakap dalam melaksanakan setiap tugas yang diemban,” lanjut Kasdam.
Untuk itulah, selama melaksanakan Bintra, para prajurit baru yang terdiri dari 18 Perwira dan 295 Tamtama ini akan dibekali pengetahuan dan keterampilan diantaranya sejarah dan kiprah Kodam Jaya, Santi Aji Karma, lagu-lagu mars satuan, peraturan militer dasar, pembinaan jasmani melalui latihan ketahanan mars, olahraga umum, bela diri militer Yongmoodo.
Para prajurit baru ini juga akan mendapat pengarahan dari para Komandan Satuan jajaran Kodam Jaya, pembekalan operasi, perkembangan situasi yang terjadi, pengetahuan teritorial, serta penyuluhan-penyuluhan seperti penyuluhan hukum, Gaktib (penegakkan ketertiban) dan HIV/AIDS.
Melalui Bintra ini juga diharapkan, rasa kecintaan terhadap satuan yang dimiliki prajurit dapat terwujud secara wajar dan profesional serta sesuai dengan nilai moral dan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa. “Selama melaksanakan tradisi, tingkatkan selalau keimanan dan ketakwaan, sehingga terbangun mental dan moral yang baik. Bina terus kekompakan dan jiwa korsa melalui semangat keakraban dalam korps. Kecintaan dan kebanggan terhadap satuan harus yang dilakukan secara wajar dan tidak berlebihan, sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang negatif. Jadilah prajurit yang profesional dan handal dengan senantiasa memelihara kamampuan jasmani dan selalu belajar serta berlatih,” tandas Pangdam.
(Fram/ST-P)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media