Jurnalline.com, Jakarta – Hingga kini aparat kepolisian dari satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Barat masih terus mendalami atas pengungkapan kasus prostitusi online dengan modus live show dengan mengunakan aplikasi line.
Tak hanya mengambil keterangan para tersangka polisi pun juga mendalami keterangan model yang kebanyakan masih di bawah umur dan berstatus sebagai pelajar.
Kanit krimsus Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat AKP Erick Sitepu menjelaskan dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, rupanya para model atau talent sudah berkecimpung didunia prostitusi sejak 2017.
Dengan begitu para model sudah ikut di group seperti ini sebelumnya.
Padahal pengakuan para tersangka, group tersebut baru dibuat sejak 2018 awal lalu, sehingga polisi mengidentifikasi adanya group lain yang menjajakan praktik serupa.
“Informasi awal, setelah kami lakukan pemeriksaan kepada para model, jika mereka mengaku telah menjadi model live show sex di group Line seperti itu sudah sejak tahun 2017,” kata AKP Erick Sitepu, kamis (7/2/2019).
Hasil penelusurannya jika group-group prostitusi online cukup mudah ditemukan di aplikasi line, karena pembuatannya cukup mudah.
Pelajar yang Jadi Model Prostitusi Live Show Sudah Berkecimpung Sejak 2017
Namun dirinya belum dapat membeberkan secara detail talent-talent yang dilakukan pemeriksaan.
Meski begitu memang, para model ini tidak hanya ikut bergabung menjadi model di satu group Line prostitusi online saja, melainkan ikut bergabung dengan banyak group Line lainnya.
Karena menurut pengakuannya, dengan ikut bergabung di banyak group maka penghasilannya pun akan lebih bertambah banyak. Sehingga mereka tak hanya tampil dalam satu group.
“Jadi semakin sering model tampil di banyak group maka otomatis penghasilannya pun akan bertambah banyak. Karena setiap tampil selalu mendapat bayaran,” ucapnya.
(Yati)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media