Jurnalline.com,Tanggamus – Nauval (5.5) hanya terbaring lesu. Ya. Dia hanya dapat terbaring sambil meringis menahan sakit dikakinya sejak tiga bulan yang lalu. Anak penderita tumor sarkoma dikaki kananya itu, hanya bisa terbaring lemah di kasur kumal diruang tengah rumah kakeknya.
Anak yang seharusnya ceria bermain, saat ini hanya bisa pasrah akan penyakit yang dideritanya, sesekalin matanya melirik ke televisi 14in yang dipajang dekat pembaringan. Televisi itu, menjadi satu-satunya hiburan bagi dirinya.
Nauval Ramadan, anak usia 5.5 tahun itu adalah putra kedua dari pasangan suami istri, Sudarko dan Eci Subrobowati. Mereka sekeluarga tadinya merantau disalah satu daerah di Kabupaten Tanggerang. Ibunya, selain sebagai ibu rumah tangga, dulunya juga bekerja sebagai Guru Paud, sedangkan Ayahnya bekerja sebagai Ojek Online Tanggerang.
Saat ini, sejak Nauval menderita sakit, Dia dan Ibunya pulang dan tinggal di rumah kakeknya di Pekon Dadisari Kecamatan Wonosobo Kabupaten Tanggamus, Lampung. Ketika ditemui dirumah kakeknya Nouval, ayah dari ibunya, Oci Subrobowati, sambil berlinang air mata dia menceritakan kesedihannya selama merawat anaknya itu.
Dengan latar belakang pekerjaan dia dan suaminya, dapat dikatakan jauh dari kata hidup mampu dari segi harta, apalagi untuk biaya berobat anaknya, dia sudah tak mempunyai biaya lagi. Sebelumnya, semua biaya berobat didapat dari biaya pribadi dan bantuan keluarga dekatnya saja. BPJS. Mereka tak mendapatkannya.
“Pertengahan bulan november (2018) sudah mulai membengkak, di bulan januari sudah mulai membesar, terus saya bawa ke rumah sakit Hospital dan dirujuk Rumah Sakit Pertamina di Jakarta. Kemarin memang kata dokter itu harusnya di opsi dulu, biar bisa mengambil keputusan kanker ganas atau tidak tapi langsung saya bawa pulang,” jelas Ibu dua anak itu. Jum’at – (1/3/19)
Diwaktu yang sama, kakek Nauval, Hadi Susilo, menjelaskan jika saat ini, Nauval dan Ibunya sudah dua (2) bulan tinggal dirumahnya. Dia juga mencerikan jika dia dan keluarga telah kesana kamari untuk mencari pengobatan alternatif, namun belum juga ada hasilnya. Bahkan untuk pengobatan cucunya selama ini, dia rela menggadaikan sawahnya seharga Rp: 45jt.
“Terus terang ini, saya sudah menggadaikan sawah saya yang dua lajur untuk biaya berobat selama ini. Dan sekarang sudah habis. Saya terus terang ini, mengetuk hati para dermawan, handai toulan, sanak saudara, kiranya dapat membantu kesulitan dana untuk keluarga kami yang sedang sakit ini,” ujarnya.
Dilain tempat, saat dikonfirmasikan ke Kepala Pekon Dadisari Kecamatan Wonosobo di kantornya, Kepala Pekon sedang tidak ada ditempat dan hanya dapat bertemu dengan Perangkat Pekon saja. Menurut Purnomo, salah satu aparat pekon, pihaknya telah mengetahui keadaanya Nouval yang sedang sakit tersebut.
“Mereka sudah lama disini, dulunya sih mau dioprasi tapi orang tuanya belum mengizinkan. Sudah berobat sih dikesehatan, dialternatif, bisa dikatakan sudah habis habisan lah berobat kesana kemari. Dari pekon mungkin nanti jika ada yang diperlukan, jika ada persyaratan yang diperlukan, pihak pekon akan merekomendasikan surat menyuratnya. Mamun sampai saat ini belum ada permintaan yang seperti itu dari pihak keluarga mereka,” jelasnya.
Perlu diketahui, Sarkoma adalah kelompok tumor yang menyerang jaringan tubuh bagian tengah (mesoderm), namun dapat juga menyerang jaringan tubuh bagian luar (ektoderm).Sarkoma sering didapati pada jaringan ikat dan sel-sel pada otot, tulang, dan pembuluh darah. Beberapa jenis sarkoma termasuk tumor jinak, namun ada juga yang termasuk tumor ganas atau disebut kanker.
Jika ada Dermawan yang ingin menyalurkan donasi kepada Nauval Ramadan, dapat mengirimkannya via transfer ke Bank BRI A/N SRI NINGSIH Di No: (5781 0106 3135 35)
Konfirmasi via HP A/N ELYTA Di No: (082184046059).
(rilis/hdr)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media