Jurnalline.com, JAKARTA – Terkait Penggrebekan Di Komplek Kostrad Jaksel Buwas menjelaskan, BNN memang ikut dalam penggerebekan itu. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang memerintahkan langsung penggerebekan itu.
“Kita bukan back up, kita diturutsertakan untuk kita dibutuhkan untuk memeriksa urine untuk memeriksa apa itu dari kita, tapi penanganan secara keseluruhannya dari TNI. Itu dari niat panglima sendiri, programnya panglima sendiri,” jelas Buwas.
Dalam penggerebekan yang dilakukan pada Minggu (21/2) diamankan Serda Z, Serka K, Serma E, serta Serma S. Tim Kostrad menyita sabu-sabu sebanyak 8,53 gram, pil ekstasi, satu buah bong, satu pucuk pistol airsoftgun dan 5 isian gas, 2 buah timbangan, uang tunai sebesar Rp 5.284.000, dan dua buah HP.
Pengembangan dari penangkapan empat oknum TBI itu, diamankan lima oknum polisi yang diduga menjadi pembeli sabu yakni Briptu E, Aiptu A, Bripka A, Aipda W, dan Aiptu A. Sedang warga sipil yang diamankan ada enam, dan salah seorang diantaranya diduga politisi diduga berinisial I.
Sementara itu FPPP sudah mendengar kabar soal politisi IH yang juga anggota DPR yang disebut-sebut diciduk Kostrad terkait narkoba. FPPP masih mencari tahu soal kebenaran informasi yang menyebar tersebut.
“FPP sedang mencari informasi yang sesungguhnya terkait IH yang menurut berbagai sumber, anggota kami tertangkap tangan ketika ingin membeli narkoba bersama beberapa personel atau aparat TNI/Polri dan sipil. Kami sekarang sedang mencari tahu keberadaan beliau. Kami akan beri info seutuhnya apabila kami sudah bisa bertemu dengan IH,” jelas Ketua FPPP DPR Hasrul Azwar dalam jumpa pers di DPR, Senayan, Jakarta.
“Belum bisa dihubungi saudara IH, HP nya non aktif, di mana keberadaan beliau masih penuh misteri,” Pungkas Hasrul.
{Zeet/Jon/Red}
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media