Jurnalline.com, JAKARTA – Proyek prestisius dan ambisius Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengatasi kemacetan di wilayah Jakarta dan sekitarnya, bernama MRT (Mass Rapid Transportasi) pada kenyataannya, pelaksanaan pekerjaan tidak berlangsung sesuai harapan, bahkan terkesan lamban, kondisi inilah memicu Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama sangat kecewa dengan kinerja direksi PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta. Hanya gara-gara kesalahan mencetak gelagar atau girderbox dan pembebasan lahan pekerjaan MRT harus memundurkan jadwal pekerjaannya hingga enam bulan.
“Gara-gara kelalaian dan tidak ada pengawasan ketat dari pihak direksi, Pelaksanaan Proyek MRT harus mundur dari jadwal semula” ungkap Ahok sebutan lain dari Basuki Tjahaya Purnama Gubernur DKI Jakarta, saat rapat pimpinan (rapim) di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (21/3).
Menurutnya, sudah semestinya pihak direksi dapat mendeteksi kesalahan mencetak Sehingga kesalahan pencetakan tidak sampai 57 gelagar.
“masa’ kesalahan tidak dapat diketahui lebih awal untuk mencegah salah cetak sampai 57,” katanya.
Sedangkan, untuk masalah pembebasan lahan, Ahok sudah meminta agar masalah itu dititipkan ke pengadilan atau konsinyasi. Karena untuk keperluan fasilitas umum, konsinyasi bisa dilakukan. “Nggak ada alasan lagi ini itu, kalau ada kendala cepat dicari mana yang salah, prioritaskan pekerjaan sesuai jadwal, sehingga tidak telat,” tandasya.
Disamping masalah pembebasan lahan dan kesalahan pencetakan gelagar, terdapat masalah lain yakni pipa milik Kementerian ESDM yang berada berdekatan dengan lokasi lahan pembangunan MRT. Basuki memberikan kesempatan kepada direksi selama satu bulan untuk memperbaiki kinerja. Jika kinerja tidak ditingkatkan, Basuki berencana untuk cuci gudang direksi PT MRT Jakarta.
“Saya nggak mau dengar alasan lagi. Saya akan ganti semua, jika ada yang ngeles terus,” tandasnya.
Sementara itu, menanggapi pernyataan Ahok itu, menurut HM Sanusi Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, sudah semestinya Gubernur Basuki Tjahaya Purnama, jangan hanya maen gertak kepada Direksi MRT, mereka sudah bekerja maksimal, jika ada kesalahan, Gubernur juga memikirkan bagaimana solusi dari masalah itu.
“Dewan senantiasa memantau pekerjaan proyek MRT, kalo ada kesalahan berakibat kelambanan proyek MRT, ya, Gubernur juga mesti cari solusinya, jangan hanya maen gertak mecat direksi??!! “sindir Sanusi saat di temui di Gedung DPRD, Senin, 21/3/2016.
(IDG/Red)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media