Jurnalline.com – JAKARTA – Kusmayadi alias Agus (31), melarikan diri usai memutilasi Nur Atikah alias Nuri (33) di rumah kontrakannya di Cikupa, Kabupaten Tangerang, pada Rabu (13/4) lalu. Agus sempat dilacak ke beberapa lokasi sebelum akhirnya ditangkap di Rumah Makan Padang Selero Bundo, Surabaya, Jawa Timur.
Tertangkapnya Agus di Surabaya, Jawa Timur ini berkat kerja keras tim gabungan dari Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Polres Tangerang, dan Polsek Cikupa. Polisi sempat kesulitan melacak Agus.
Sebenarnya dari awal kami sudah mengantongi identitas pelaku, tetapi saat itu belum bisa kami sampaikan ke publik karena masih dalam proses penyelidikan,” jelas Kapolres Tangerang Kabupaten Kombes Irman Sugema Kamis (21/4/2016).
Tetapi, berkat keuletan dan kerja keras tim inilah, polisi akhirnya bisa membekuk Agus, tepatnya pada Rabu (20/4) kemarin. Agus diciduk polisi saat sedang mencari pekerjaan di Rumah Makan Selero Bundo, Jl Mastrip 9-11 Karangpinang, Surabaya, Jawa Timur.
Dan Alhamdulillah tim berhasil menangkap yang bersangkutan. Saat ini yang bersangkutan masih dalam pemeriksaan intensif,”kata Irman.
Sementara itu, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan mengungkap perjalanan panjang tim dalam mencari Agus. Setelah melakukan olah TKP dan pengumpulan keterangan saksi-saksi, tim mengidentifikasi pelaku adalah Kusmayadi alias Agus, seorang Kepala Rumah Makan Padang Gumarang, Cikupa, Kabupaten Tangerang.
Tim kemudian melakukan penyelidikan kepada keluarga tersangka di Bogor. Tim kemudian berangkat ke Bogor untuk menginterogasi istri dan keluarga besar tersangka yang berada di Bogor,” Ujar Herry.Berdasarkan keterangan istri Agus, Tuti, dan keluarganya, diketahui bahwa Agus sudah satu bulan tidak pulang ke rumahnya. Pencarian pun tidak terputus sampai situ saja.Berdasarkan informasi masyarakat, tim berangkat ke Banten karena tersangka memiliki teman dekat bernama Alex di daerah Ciujung, Serang Banten,” Ujar Herry.
Tetapi, tidak ada hasil yang signifikan dari Alex. Sebab, Alex dan Agus sudah tidak pernah berkomunikasi lagi selama 4 bulan.Selanjutnya, tim kemudian menerima informasi bahwa Agus berada di Lampung Timur. Tim pun berangkat ke Lampung Timur untuk mencari seseorang bernama Yeni yang merupakan teman lama Agus.Tapi dari keterangan Yeni, mereka pernah bertemu dua kali tetapi sejak saat itu tidak pernah bekomunikasi lagi,” yeni berujar.
Tidak berhenti sampai situ saja, tim juga melakukan penyelidikan ke Rumah Makan Sari Minang di Jl Ir H Juanda, Jakarta Pusat. Agus diketahui pernah bekerja di rumah makan Padang itu selama 6 tahun sejak 2000-2006.Sementara tim lain mencari keberadaan Agus, tim lainnya kemudian mengajak Erik (20), teman sepekerjaan Agus di Cikupa untuk mencari handphone Samsung J1 milik korban yang belakangan diketahui telah dijual Agus di Cikupa.
Dari keterangan Erik, kami berhasil menemukan handphone Samsung J1 milik korban yang dia ambil usai membunuh dan dijual Rp 500 ribu,” ujarnya. Tidak hanya melakukan penyelidikan di lapangan, selama pencarian, polisi juga membuka hotline untuk pencarian Agus. Hotline yang dibuka di nomor telepon 0817-0306-6789 dan 021-523430.
Sejumlah informasi masuk ke hotline tersebut yang mengabarkan bahwa orang yang mirip Agus ada di beberapa tempat. Pemberi informasi ada yang menyebutkan Agus berada di sebuah hotel di Karawaci, Tangerang, tim pun bergerak ke lokasi tetapi tidak ada Agus yang dimaksud. Hingga akhirnya, tim menerima informasi bahwa Agus berada di Surabaya. Tim yang dipimpin AKBP Herry, Kompol Ari Cahya Nugraha dan Kompol Awaludin Amin serta Kanit Polsek Cikupa, tidak membuang waktu. Tim terbang ke Surabaya.
Tim kemudian mencari Agus ke sebuah rumah makan di Jl Mastrip 9-11 Karang Pinang, Surabaya, Jawa Timur. Tim melakukan pengintaian di lokasi, hingga akhirnya Agus berhasil ditangkap pada pukul 10.00 WIB, Rabu (20/4) kemarin. Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti mengapresiasi kerja keras tim dalam penangkapan Agus tersebut. “Ini karena kerja keras tim yang tidak pulang sampai seminggu lebih untuk mengejar tersangka dari satu tempat ke tempat lainnya yang diduga menjadi tempat persembunyian tersangka,” pungkas Krishna.
{JA/Yud/Red}
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media