Jurnalline.com, Tidore – Wakil Walikota Tidore kepulauan (Tikep) Muhammad Sinen menilai pengakuan Aprima Tumpobolon kepada sejumlah awak media terkait “insiden penganiayaan” yang diduga dilakukan oleh sejumlah ASN Tikep yang juga menyeret namanya itu adalah sebuah fitnah.
Pasalnya menurut Wawali Tikep saat melakukan press confrence kepada sejumlah media, Rabu (10/07), mengatakan bahwa kedatangan Aprima saat itu, dirinya sedang melakukan rapat bersama dengan Walikota Kota Tidore Kepulauan Ali Ibrahim dan sejumlah OPD untuk membahasa persoalan GMNC di ruang rapat Walikota Kota Tikep lantai Dua gedung kantor Walikota Tikep, hanya saja dalam rapat tersebut Muhammad Sinen mendengar ada keributan di luar ruangan, tepatnya di depan ruang kerja Walikota.
“Waktu itu (Selasa kemarin) saya mendengar ada orang yang teriak-teriak disaat kami sedang melakukan rapat, sehingga saya keluar dari ruangan untuk memastikan ada kejadian apa. namun ketika saya keluar saya melihat dia (Aprima.red) sudah adu mulut dengan kepala BPBD Ikbal Jaipono, disitu saya kemudian menyambangi mereka dan saya bertanya kepada Aprima untuk memastikan masalahnya. hanya saja ketika saya bertanya, dia malah balik dan membentak saya, melihat aksinya itu pak Ikbal memperkenalkan saya dihadapannya namun dia malah bilang persetan,” ungkapnya.
Mendengar suara Aprima yang sudah semakin keras dan tak terkontrol, Wawali kemudian memilih mundur dan tidak lagi mau menanggapi yang bersangkutan, meskipun Wawali tahu bahwa sikap Aprima saat itu sangat tidak beretika. Sehingga yang bersangkutan kemudian di tanggapi oleh Kepala BPBD Ikbal Jaipono dengan nada keras yang berujung pada kata-kata kotor, melihat insident adu mulut antara Aprima dan Ikbal Jaipono, lantas membuat para kepala-kepala dinas maupun ASN lainnya yang saat itu melakukan rapat dan menyaksikan kejadian itu, kemudian berlarian menuju ke arah mereka berdua dengan tujuan untuk melerai keributan.
Ketika kepala-kepala dinas dan para ASN ini mengamankan mereka berdua (Aprima dan Ikbal Jaipono) Wawali mengaku dirinya tidak melihat ada aksi bakupul, bahkan agar tidak terjadi sesuatu sama Aprima ajudan Walikota bernama Sofyan kemudian memeluk Aprima yang saat itu dikerumuni para ASN untuk diturunkan dari lantai dua kantor walikota guna diamankan.
“Kalau dia bilang saya pukul, maka itu adalah fitnah. untuk itu jika dia tidak minta maaf di media cetak maupun online, kasus ini akan saya tempuh juga melalui jalur hukum karena dia telah membuat pencemaran nama baik, sebab kami juga punya bukti rekaman video CCTV, tapi kalau dia sudah minta maaf maka masalahnya saya bisa tolerir, karena setelah insident itu baru saya tau kalau dia adalah anak mantu Wakapolres Ternate yang juga keluarga saya, bahkan anak itu ketika dulu dia menikah nama saya juga termuat dalam undangan sebagai orang yang turut mengundang,” jelas Ketua DPD PDIP Malut
Senada dengan Wawali, Ikbal Jaipono Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tikep, mengatakan insident yang membuat dirinya hingga naik pitam itu dikarenakan pada mulanya kedatangan Aprima ini sudah mendapat banyak penjelasan darinya mengenai masalah yang di keluhkan, yakni terkait dengan banjir yang kerap menimpa rumahnya di Kelurahan Dokiri Kecamatan Tidore Selatan, hanya saja Aprima seakan tak menghargai Ikbal Jaipono dan ngotot mau ketemu dengan Walikota Kota Tikep yang saat itu sementara lagi rapat.
“Saya sudah jelaskan panjang ke dia, bahwa terkait dengan masalah banjir di rumahnya itu diusulkan dulu melalui kelurahan, setelah itu dari kelurahan menyurat ke kami baru kami tindaklanjuti, tapi sampai sekarang hal itu belum dilakukan, jadi saya sampai marah itu karena ketika saya memperkenalkan atasan saya (Wawali) padanya dia malah sebut Parsetan dan bahkan membentak atasan saya untuk suruh duduk disebelahnya,” pungkasnya
Penulis : Randi Ridwan
Editor : Fay
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media