Jurnalline.com, Jakarta – Mengejutkan. Presiden Joko Widodo mengajukan perwira tinggi mudia usia, Komjen Pol Tito Karnavian (51), menjadi calon tunggal Kapolri untuk menggantikan Jenderal Pol Badrodin Haiti yang sebentar lagi memasuki masa pensiun.
Tito yang saat ini menjabat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tercatat sebagai lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1987, sedangkan Badrodin merupakan alumni 1982. Dengan demikian Tito melompati lima angkatan di atasnya, termasuk Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan yang lulus Akpol pada 1983. Bisa dipastikan jalan mulus bakal dilalui Komjen Pol Tito Karnavian untuk menjabat Tribrata I alias Kapolri. Ia menyingkirkan sejumlah perwira tinggi Polri yang lebih senior dari dirinya masuk dalam daftar yang diajukan kepada Presiden Joko Widodo.
Nama Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan, yang pernah gagal dilantik jadi Kapolri, ikut masuk dalam daftar calon kali ini. Namun lagi-lagi mantan ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri itu terpental dari pencalonan. Berikut nama-nama perwira tinggi yang punya kans menjadi calon Kapolri namun kemudian tak terpilih untuk diajukan ke DPR untuk mendapat persetujuan:
1. Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri, Komjen Pol Dwi Priyatno, alumni Akpol 1982 dan pensiun pada 12 November 2017. Dwi Priatno satu angkatan dengan Badrodin Haiti.
2. Wakil Kepala Polri, Komjen Budi Gunawan, alumni Akpol 1983. Pensiun pada 11 Desember 2017. Mendapat dukungan dari Fraksi PDI Perjuangan dan beberapa fraksi di DPR karena telah lulus uji fit and proper test calon Kapolri di DPR sebelumnya
3. Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri, Komjen Pol Putut Eko Bayuseno, alumni Akpol 1984. Pensiun pada 21 Mei 2019 Pernah menjadi ajudan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
4. Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Budi Waseso, alumni Akpol 1984. Pensiun pada 19 Februari 2019. Belum pernah menjadi Kapolda Tipe A di Pulau Jawa sebagaimana Peraturan Kapolri tentang Kriteria Calon Kapolri
5. Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri (Kalemdikpol), Komjen Pol Syafrudin, alumni Akpol 1985. Pensiun pada 14 April 2019
6. Sekretaris Utama Lembaga Pertahanan Nasional (Sestama Lemhanas), Komjen Pol Suhardi Alius, alumni Akpol 1985. Pensiun pada 10 Mei 2019
7. Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim), Komjen Pol Ari Dono Sukmanto, Akpol 1985. Pensiun pada 23 Desember 2019. Minim pengalaman dan belum pernah menjadi Kapolda Tipe A di Pulau Jawa.
Pencalonan perwira terbaik Alumni Akpol 1987 ini, yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Penanggulangan Terorisme (BNPT) seakan menjadi jawaban Presiden atas spekulasi munculnya nama-nama perwira tinggi Polri.
Menanggapi rekomendasi presiden Jokowi, Pengamat Kepolisian, Kombes (purn) Alfons Loemau, menilai pencalonan Komjen Tito Karnavian sebagai calon Kapolri sudah tepat. Dikatakannya, mantan Kapolda Metro Jaya ini sudah teruji di medan penugasan yang berat, di Polda Tipe A, setelah sebelumnya juga pernah menjabat Kapolda Papua.
Sementara itu, menurut Ketua DPR Ade Komaruddin menyatakan telah menerima surat dari Presiden Joko Widodo terkait pengajuan Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri, pada Rabu (15/6).
“Surat tersebut berisi pencalonan Komjen Tito Karnavian sebagai satu-satunya calon Kapolri,” kata Ade Komarudin di sela-sela kunjungannya ke Stasiun Gambir, Jakarta, Rabu (15/6).
Ade Komarudin yang akrab dipanggil Akom itu mengatakan surat tersebut baru diterima sesaat sebelum ia beranjak dari gedung DPR untuk mengunjungi Stasiun Gambir.
“DPR akan segera memproses surat itu. Isyaallah besok (Kamis, 16 Juni) kami akan melakukan rapat pimpinan. Mudah-mudahan kami melakukan rapat paripurna,” katanya.
Meski Presiden sudah mengirim surat resmi kepada Ketua DPR mengenai calon tunggal Kapolri, sedangkan Ketua Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Luhut Binsar Pandjaitan mengaku belum tahu.
Menkopolhukam tersebut juga mengatakan belum mendengar Ade Komaruddin mengungkapkan adanya surat dari Presiden mengenai Tiro Karnavian.
“Nggak tahu saya kalau Ketua DPR bilang gitu,” ujar Luhut di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu. Ia enggan berkomentar banyak terkait nama yang muncul tersebut. “Oh gitu dia (Ade Komaruddin) bilang. Ya sudah,” kata Luhut.
Namun hal itu, dipastikan oleh Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi, Johan Budi Sapto Pribowo bahwa ada surat dari Presiden Joko Widodo kepada DPR terkait pencalonan Tito.
“Memang benar hari ini, 15 Juni, Presiden menyampaikan surat mengenai calon Kapolri kepada DPR. Sedang nama yang diajukan Presiden adalah Komjen Pol Tito Karnavian,” ujar Johan. Ia menambahkan pengajuan nama Tito dilakukan setelah Presiden mendengarkan masukan dari berbagai pihak, di antaranya dari Kompolnas, Polri, dan masyarakat. Diakui, semula tidak hanya Tito saja yang diusulkan oleh Kompolnas, namun ada sejumlah nama lain.
“Nama Tito Karnavian adalah satu di antara beberapa nama yang diajukan oleh Kompolnas kepada Presiden. Penunjukan calon Kapolri sepenuhnya menjadi wewenang dan hak prerogratif Presiden,” kata Johan.
Sedangkan dari pengamatan masyarakat, pengusulan Presiden Joko Widodo untuk mengangkat Tito Karniavian memang sudah tepat, kini bola usulan itu sudah berada di DPR, semoga DPR dapat seiring dan sependapat dengan usulan Presiden Joko Widodo, memilih Tito Karnavian lulusan terbaik Akpol tahun 1987 itu menjadi Tribata I menggantikan Jendral Pol. Badrodin Haiti yang akan memasuki masa pensiunnya.
(IDG/Red)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media