Jurnalline.com, Jakarta – Ratusan orang massa yang terdiri dari kader-kader PDI-Perjuangan dari tingkat Kelurahan maupun Kecamatan di wilayah DKI Jakarta yang menamakan dirinya Karisma Jakarta menggeruduk kantor PDI Perjuangan (PDIP) untuk menyerahkan dukungan mereka terhadap Tri Rismaharini (Risma) sebagai cagub DKI Jakarta.
“Kami dari Karisma DKI Jakarta rencananya akan mengadakan buka bersama, sekaligus pencalonan Bu Risma sebagai calon Gubernur DKI Jakarta dari DPP PDIP,” ujar salah satu anggota Karisma Parman di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (16/6), lebih lanjut, orator aksi ini mengatakan bahwa saat ini sudah terbentuk 6 koordinator wilayah relawan sebagaian besar kader-kader PDIP, mahasiswa, pelajar, ojek, buruh yang mewakili aspirasi warga Jakarta mendesak DPP PDIP untuk memutuskan dan mencalonkan Tri Rismaharini sebagai calon gubernur DKI Jakarta dari partai PDIP, ”Hanya Ibu Risma yang dapat mengalahkan Ahok,” seru korlap aksi.
Beberapa saat, setelah pimpinan aksi massa ini melakukan orasi-orasinya, perwakilan pendukung Risma ini diterima oleh Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Idham Samawi.
Dalam tatap muka di loby kantor DPP PDI-Perjuangan, antara Idham dengan perwakilan dari Karisma Jakarta tersebut, Idham mengaku mengapresiasi dukungan yang dibawa oleh mereka, dan menganggapnya sebagai dukungan dari masyarakat terhadap PDIP sebagai sebuah partai politik.
“Apapun juga, kami atas nama DPP partai menghormati dan menghargai masyarakat. Apalagi ketika yang ditawarkan adalah salah satu kader terbaik PDIP, Bu Risma. Jadi kehormatan juga bagi DPP ketika Bu Risma mendapat kepercayaan dari teman-teman ini,” ujar Idham di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (16/6).
Namun, Idham berharap agar dukungan dari sejumlah wilayah di Jakarta kepada Risma, seperti yang diklaim oleh Karisma Jakarta ini, selayaknya juga disertakan dengan data-data otentik dan bukan hanya melalui pernyataan semata.
“Tadi saya katakan bahwa jika mereka mengatakan kalau mereka mewakili sekian kecamatan, mereka juga harus menunjukkan data-data otentiknya. Jadi kami ingin tidak hanya klaim seperti ini,” ujar Idham.
Ketika ditanya mengenai sikap PDIP terkait kenyataan bahwa Risma telah berulang kali menolak dicalonkan untuk maju di Pilkada DKI, Idham mengatakan, jika keputusan mengenai hal tersebut nantinya akan dibicarakan lagi di internal partainya.
Yang jelas, lanjut Idham, sebagai kader dan petugas partai, sudah selayaknya lah semua kader PDIP bersedia melaksanakan tugas apapun jika PDIP secara kelembagaan telah menugaskannya untuk sebuah misi politik semacam Pilkada seperti ini.
“Saya kader dan petugas partai. Bagi kader partai, ketika mendapat penugasan untuk maju, maka dia harus tegak lurus melaksanakan,” ujar Idham kepada awak media yang meliput aksi itu, disaksikan perwakilan karisma Jakarta.
“Apalagi setelah kongres ketiga di Bali, partai kan kembali meneguhkan bahwa PDIP merupakan partai ideologis. Jadi ukurannya adalah hal-hal terkait ideologis itu sendiri,” pungkas Idham mengakhiri perbincangannya dengan perwakilan massa, mendengar penjelasan dari massa, maka pimpinan aksi massa ini membubarkan diri dan meninggalkan kantor DPP PDI-Perjuangan dengan tertib, semoga harapan dan keinginan arus bawah Partai berlambang Banteng Moncong Putih dapat direspon dan di realisasi oleh Ketua Umum DPP PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang memiliki hak preogratif menentukan cagub-cawagub yang akan diusung oleh Partai ini, demikian dilaporkan langsung dari kantor DPP PDI-Perjuangan, Jl. Diponegoro No. 58 Jakarta Pusat, kamis, 16/6/2016 pukul 17.00 WIB.
(IDG/Red)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media